Distribusi token BANK menerapkan alokasi yang terstruktur, menyeimbangkan insentif tim dengan pengembangan ekosistem. Alokasi terdiri atas 40% untuk tim, 30% untuk investor, dan 30% untuk komunitas. Model distribusi ini menekankan pembangunan komunitas jangka panjang sambil memastikan sumber daya yang optimal bagi tim pengembang inti.
Dibandingkan dengan standar industri, distribusi BANK memperlihatkan pola berikut:
| Entitas | Token BANK | Rata-Rata Industri |
|---|---|---|
| Tim | 40% | 17,5% |
| Investor | 30% | Variabel |
| Komunitas | 30% | Variabel |
Alokasi 40% untuk tim jauh melampaui rata-rata industri sebesar 17,5% untuk pendiri dan karyawan, seperti tercantum dalam riset Lauren Stephanian dan Cooper Turley. Proporsi besar ini menandai fokus kuat pada insentif tim pengembang untuk komitmen jangka panjang terhadap proyek.
Alokasi komunitas sebesar 30% menegaskan komitmen BANK terhadap pertumbuhan ekosistem, mirip dengan strategi token PARTI yang memilih pembangunan komunitas berkelanjutan daripada keuntungan jangka pendek. Dana komunitas umumnya dialokasikan untuk airdrop, liquidity mining, dan hibah ekosistem.
Alokasi investor sebesar 30% memberikan kepemilikan proyek yang signifikan kepada pemodal, sehingga tercipta keselarasan antara kepentingan investor dan kesuksesan proyek. Sejak listing tahun 2025, performa harga BANK menunjukkan pertumbuhan signifikan dengan kenaikan 416,87% dalam satu tahun, yang dapat menjadi bukti keefektifan strategi distribusi token meskipun berbeda dari tren industri pada umumnya.
Mekanisme deflasi BANK menerapkan burn rate 2% pada setiap transaksi, secara permanen mengurangi jumlah token beredar setiap kali transfer berlangsung. Desain ini secara strategis mendorong penurunan pasokan, meningkatkan kelangkaan token dan potensi nilai jangka panjang bagi pemegang. Mekanisme burn berjalan otomatis melalui eksekusi smart contract di blockchain BEP-20.
Dampak deflasi semakin terasa seiring peningkatan volume transaksi, sebagaimana terlihat pada tabel berikut:
| Volume Transaksi | Token Terbakar (Rate 2%) | Dampak Pasokan Bulanan |
|---|---|---|
| $1.000.000 | $20.000 | Penurunan 0,05% |
| $5.000.000 | $100.000 | Penurunan 0,25% |
| $10.000.000 | $200.000 | Penurunan 0,50% |
Dengan volume 24 jam BANK saat ini melebihi $180.000, mekanisme deflasi ini terus mengurangi token dari total pasokan maksimum 2,1 miliar. Pasokan beredar saat ini mencapai sekitar 425,25 juta token (20,25% dari total pasokan maksimum), membangun landasan bagi stabilitas harga berkelanjutan melalui pengurangan pasokan secara sistematis.
Desain deflasi ini berfungsi sebagai penyeimbang volatilitas pasar, terutama pada periode perdagangan bervolume tinggi saat burn rate meningkat. Lorenzo Protocol mengadopsi mekanisme ini untuk memastikan keberlanjutan tokenomics pada platform manajemen aset institusionalnya.
Hak tata kelola merupakan fitur utama BANK token Lorenzo Protocol, memberikan pemegang token suara langsung atas masa depan proyek. Kekuatan suara ditentukan secara proporsional dengan jumlah token yang dimiliki, membangun kerangka pengambilan keputusan terdesentralisasi yang melampaui struktur keuangan tradisional. Jika terdapat usulan perubahan atau pembaruan protokol penting, pemegang BANK dapat menggunakan hak tata kelola untuk menyetujui atau menolak proposal tersebut.
Mekanisme tata kelola memungkinkan komunitas berpartisipasi dalam keputusan penting seperti alokasi dana treasury, penyesuaian parameter protokol, hingga implementasi fitur baru. Sistem ini memungkinkan terciptanya keselarasan antara para pemangku kepentingan yang memiliki kepentingan dalam keberhasilan protokol. Berdasarkan distribusi token BANK saat ini, sebanyak 425.250.000 token beredar (20,25% dari total 2.100.000.000), dan kekuatan tata kelola kini tersebar di komunitas yang terus bertambah, yaitu 58.253 pemegang.
| Aspek Tata Kelola | Manfaat |
|---|---|
| Kekuatan Suara | Proporsional dengan kepemilikan token |
| Jenis Keputusan | Perubahan protokol, manajemen treasury, implementasi fitur |
| Dampak Komunitas | Menjamin protokol berkembang sesuai kebutuhan pengguna |
| Dampak Pasar | Menciptakan keselarasan nilai jangka panjang antara pemegang dan proyek |
Pendekatan demokratis dalam tata kelola ini berkontribusi pada pertumbuhan BANK yang signifikan, di mana token mencatat kenaikan 416,87% selama satu tahun terakhir, menunjukkan tingkat kepercayaan tinggi terhadap model tata kelola Lorenzo Protocol.
Bank coin adalah mata uang digital yang berfungsi sebagai cryptocurrency sekaligus sarana pembayaran. Bank coin memungkinkan transfer dana secara elektronik, bertujuan memperlancar transaksi keuangan di era digital.
BankCoin adalah aset digital dalam ekosistem fintech, yang memfasilitasi perdagangan, penyimpanan, dan akses ke berbagai layanan keuangan. BankCoin menjadi komponen inti dari sistem BankCoin, mendukung berbagai transaksi keuangan.
Anda bisa membeli BANK coin di bursa kripto utama maupun platform terdesentralisasi. Selalu pastikan informasi dari sumber resmi untuk mengetahui tempat pembelian BANK terbaru.
Elon Musk tidak memiliki koin kripto sendiri. Ia dikenal mendukung Bitcoin dan Dogecoin, meski belakangan kurang aktif mempromosikan cryptocurrency.
Bagikan
Konten