Pada Q3 2025, pasar cryptocurrency mengalami penurunan tajam setelah Federal Reserve tetap mempertahankan pendekatan hawkish yang mengejutkan, meski sebelumnya pasar mengantisipasi pelonggaran moneter agresif. Kebijakan ini memicu koreksi 15% di seluruh sektor kripto, dengan aset digital mundur drastis dari rekor tertinggi sebelumnya. Bitcoin dan Ethereum sebagai aset utama, mencatat penurunan signifikan di tengah ketidakpastian arah pemangkasan suku bunga The Fed.
Data pasar menunjukkan dampak koreksi di tiap segmen sebagai berikut:
| Kategori Aset | Kinerja Q3 2025 | Jarak dari ATH |
|---|---|---|
| Bitcoin & Ether | -12,3% (rata-rata) | -18,5% |
| BNB | -1,7% overnight | -20,0% |
| Altcoin (Top 100) | -8,2% (rata-rata) | -24,7% |
| Sektor Memecoin | -14,1% (rata-rata) | -31,2% |
Pemicu koreksi pasar datang ketika Federal Reserve menurunkan proyeksi pemangkasan suku bunga dari empat menjadi dua kali, bertentangan dengan ekspektasi pasar sebelumnya. Pergeseran hawkish ini langsung menekan valuasi aset karena ekspektasi likuiditas berkurang. Mantan eksekutif BitMEX, Arthur Hayes, menyoroti bahwa pergerakan neraca The Fed memiliki dampak langsung terhadap harga kripto, menyatakan "Jika neraca The Fed bertambah, itu berarti likuiditas dolar positif dan pada akhirnya mendorong harga Bitcoin serta kripto lainnya." Namun, efek sebaliknya terjadi saat The Fed mengindikasikan pengetatan berlanjut hingga 2025.
Saat inflasi mencapai 4,2% tahun-ke-tahun, cryptocurrency kian menarik sebagai instrumen lindung nilai terhadap penurunan daya beli. Data pasar terbaru menunjukkan perubahan mencolok dalam perilaku investor, di mana proporsi pengguna yang menjadikan kripto sebagai lindung nilai inflasi melonjak dari 29% menjadi 46% hanya dalam satu kuartal berdasarkan riset MEXC.
Tren ini menunjukkan variasi regional dalam pola adopsi:
| Wilayah | Volume Perdagangan | Motivasi Utama |
|---|---|---|
| Asia Selatan | 52% (spot), 46% (futures) | Dominasi trading |
| Asia Timur | Moderat | Lindung nilai inflasi |
| Amerika Latin | Meningkat | Pengembangan komunitas |
| Eropa | Rata-rata | Kasus penggunaan beragam |
Walaupun Bitcoin kerap diposisikan sebagai "emas digital" dan pelindung inflasi, analisis NYDIG menunjukkan fungsinya lebih menyerupai "barometer likuiditas" daripada lindung nilai inflasi sejati. Pergerakan harga kripto cenderung lebih selaras dengan kekuatan dolar dan kebijakan moneter ketimbang langsung dengan tingkat inflasi.
Meski demikian, adopsi institusional terus bertumbuh, dengan riset mengindikasikan hampir separuh investor global kini memandang kripto sebagai sarana perlindungan kekayaan. Ini menandai pergeseran mendasar dalam persepsi pasar, seiring instrumen keuangan tradisional kesulitan mempertahankan nilai di tengah kenaikan harga dan ekspansi moneter yang berkepanjangan.
Riset terbaru mengungkap perubahan signifikan dalam hubungan antara Bitcoin dan pasar ekuitas tradisional, khususnya S&P 500. Efek limpahan volatilitas meningkat pesat dari waktu ke waktu, sehingga korelasi dua kelas aset ini menjadi jauh lebih tinggi. Analisis pasar menunjukkan korelasi volatilitas harga Bitcoin dengan indeks S&P 500 kini lebih dari empat kali lipat dibanding tahun 2017, mengubah cara investor mengalokasikan kripto dalam portofolio mereka.
Penilaian statistik menggunakan metodologi TURTLE menegaskan evolusi hubungan ini:
| Periode | Korelasi BTC-S&P 500 | Arah Limpahan Volatilitas |
|---|---|---|
| 2017-2019 | 0,21 | Satu arah (S&P ke BTC) |
| 2020-2022 | 0,50 | Dua arah, pengaruh BTC meningkat |
| 2023-2025 | 0,88 (tertinggi) | Dua arah yang kuat |
Perubahan ini sangat kentara pada masa stres pasar, di mana Bitcoin yang sebelumnya dianggap sebagai safe haven kini sering bergerak selaras dengan pasar ekuitas. Periode pandemi mempercepat tren ini, ketika korelasi melonjak ke sekitar 0,5, menjadikan Bitcoin sebagai "beta extension" eksposur ekuitas menurut sejumlah analis, sehingga memperkuat volatilitas pasar alih-alih memberi diversifikasi. Data membuktikan efek limpahan kini dua arah dalam jangka panjang, dengan pengaruh Bitcoin terhadap pasar tradisional semakin besar seiring peningkatan kapitalisasi dan adopsi institusi.
Per 06-11-2025, TurtleCoin bernilai $0,00001891. Harga tetap stabil dalam 24 jam terakhir, dengan volume perdagangan $22,18 di 11 pasar aktif.
Koin Melania Trump bernama $MELANIA. Koin ini diluncurkan sebagai meme coin pada tahun 2025.
TurtleCoin (TRTL) adalah cryptocurrency bersifat komunitas yang dirancang untuk kemudahan partisipasi pengguna. Per 2025, harganya $0,00001891.
Elon Musk tidak memiliki koin kripto sendiri. Namun, Dogecoin (DOGE) paling terkait dengannya karena sering mendapatkan dukungan dan promosi dari Musk.
Bagikan
Konten