Sikap hawkish terbaru dari Federal Reserve telah memberikan dampak besar pada kapitalisasi pasar kripto, di mana aset seperti Artificial Superintelligence Alliance (FET) mengalami volatilitas yang luar biasa. Kinerja FET secara jelas mencerminkan dampak ini, sebagaimana ditunjukkan oleh pergerakan harganya selama satu bulan terakhir.
Respons pasar FET terhadap kebijakan Fed menunjukkan betapa sensitifnya aset kripto terhadap keputusan moneter. Pada 10 Oktober 2025, FET mengalami penurunan tajam dari $0,49 ke $0,34, menandai penurunan harian sebesar 30% yang terjadi bersamaan dengan pengumuman Federal Reserve terkait kebijakan suku bunga.
| Periode | Perubahan Harga FET | Dampak Kapitalisasi Pasar |
|---|---|---|
| 24 Jam | +20,89% | Kenaikan $62 juta |
| 30 Hari | -10,57% | Penurunan $101 juta |
| 10-15 Okt | -41,05% | $202 juta terhapus |
Volatilitas ini mencerminkan tren pasar yang lebih luas, di mana kebijakan moneter yang diperketat biasanya mengalihkan investasi dari aset berisiko ke aset yang lebih aman. Data menunjukkan bahwa setelah pernyataan hawkish dari Fed, total kapitalisasi pasar FET turun dari sekitar $1,1 miliar menjadi $984 juta saat ini.
Sinyal pemulihan terbaru menandakan investor institusi mulai kembali ke pasar kripto meski kebijakan Fed masih menjadi perhatian. Kenaikan FET sebesar 57,42% dalam tujuh hari menunjukkan kemungkinan adaptasi pasar terhadap kondisi moneter. Trader Gate melaporkan peningkatan volume transaksi selama periode pemulihan ini, menandakan pelaku pasar mulai menyusun strategi untuk menghadapi tantangan makroekonomi sambil tetap mempertahankan eksposur terhadap kripto.
Inflasi telah menjadi isu ekonomi utama secara global, mendorong investor mencari instrumen lindung nilai yang efektif terhadap penurunan nilai mata uang. Bitcoin semakin diakui sebagai alternatif lindung nilai inflasi berkat batas suplai maksimal 21 juta koin, sangat berbeda dengan mata uang fiat tradisional yang dapat dicetak tanpa batas.
Data pasar menunjukkan performa Bitcoin selama periode inflasi:
| Periode | Tingkat Inflasi AS | Kinerja Bitcoin | Kinerja Emas |
|---|---|---|---|
| 2020-2021 | 7,0% | +301% | +3,6% |
| 2021-2022 | 8,5% | -38% | +0,9% |
| 2022-2023 | 6,4% | +62% | +5,2% |
Walaupun Bitcoin memperlihatkan volatilitas lebih tinggi daripada lindung nilai inflasi tradisional seperti emas, apresiasi jangka panjangnya secara konsisten melampaui tingkat inflasi. Adopsi oleh institusi semakin memperkuat narasi ini, dengan perusahaan seperti MicroStrategy dan Tesla memasukkan Bitcoin ke neraca mereka sebagai respons atas kekhawatiran inflasi.
Mekanisme suplai terbatas Bitcoin memberikan kepastian matematis terhadap ekspansi suplai, menciptakan kelangkaan alami yang menjadi semakin bernilai saat mata uang fiat terdepresiasi. Karakteristik fundamental ini menarik minat investor yang ingin menjaga daya beli di masa ekspansi moneter. Studi terbaru dari JP Morgan menunjukkan bahwa korelasi Bitcoin dengan ekspektasi inflasi semakin menguat pada 2023, semakin memperkokoh posisinya dalam portofolio investasi tahan inflasi.
Hubungan antara volatilitas pasar tradisional dan kinerja cryptocurrency menjadi semakin krusial bagi investor yang ingin memahami dinamika lintas pasar. Analisis pergerakan harga FET terbaru terhadap volatilitas S&P 500 memperlihatkan korelasi menarik, terutama saat periode stres pasar.
Pada peristiwa pasar Oktober 2025, data menunjukkan pola yang jelas:
| Tanggal | S&P 500 VIX | Perubahan Harga FET | Sentimen Pasar |
|---|---|---|---|
| 09 Okt 2025 | 24,7 | -11,4% | Ketakutan Meningkat |
| 10 Okt 2025 | 28,3 | -29,5% | Ketakutan Tinggi |
| 14 Okt 2025 | 31,2 | -14,8% | Ketakutan Ekstrem |
| 07 Nov 2025 | 29,0 | +57,8% | Ketakutan |
Data tersebut mengindikasikan bahwa pada periode pembacaan VIX tinggi (di atas 25), FET dan cryptocurrency utama lainnya semula mengalami tekanan jual yang signifikan. Namun, data 7 November menunjukkan reaksi yang tak terduga di mana FET melonjak hampir 58% meskipun sentimen pasar tetap diliputi ketakutan.
Korelasi terbalik selama peristiwa volatilitas tinggi ini menunjukkan cryptocurrency seperti FET mulai dipandang sebagai "emas digital" dalam kondisi pasar tertentu. Trader Gate mencatat pola ini, dengan volume transaksi meningkat lebih dari 500% selama lonjakan volatilitas, dari sekitar 20 juta menjadi lebih dari 124 juta per hari. Data tersebut mendukung teori bahwa investor profesional mulai menggunakan cryptocurrency tertentu sebagai lindung nilai alternatif ketika ketidakpastian pasar tradisional melampaui ambang tertentu.
Ya, FET coin memiliki prospek yang sangat baik. Berkat fokus pada integrasi AI dan blockchain, FET menempati posisi strategis untuk tumbuh di ekosistem Web3 yang berkembang pesat. Teknologi inovatif dan kemitraan yang dijalin memperlihatkan potensi kuat untuk nilai dan adopsi jangka panjang.
FET adalah token asli dari Fetch.ai, jaringan AI terdesentralisasi. Token ini digunakan untuk transaksi, staking, dan mengakses layanan AI di platform tersebut.
Walaupun ambisius, target $100 dapat dicapai oleh FET dalam jangka panjang dengan adopsi yang kuat dan pertumbuhan pasar. Namun, pencapaian tersebut membutuhkan ekspansi ekosistem yang signifikan dan kenaikan pasar kripto secara keseluruhan.
FET coin diperkirakan akan mencapai $5-$7 pada akhir tahun 2025, didorong oleh peningkatan adopsi dan pertumbuhan pasar di sektor AI dan blockchain.
Bagikan
Konten