

Pada 2025, ChainOpera AI (COAI) mencatat pencapaian luar biasa dengan jumlah alamat aktif melonjak menjadi 3 juta, menandakan ekspansi jaringan yang signifikan dan semakin besarnya partisipasi pengguna. Lonjakan aktivitas on-chain ini menjadi indikator utama kesehatan ekosistem dan mencerminkan bertambahnya kepercayaan dari para partisipan jaringan.
Korelasi antara alamat aktif dan nilai jaringan tampak jelas dalam metrik performa COAI. Data on-chain menunjukkan setiap alamat aktif berinteraksi dengan lebih dari 240 tipe token berbeda selama 30 hari terakhir, dengan total transaksi melebihi 45.000 kali. Kepadatan transaksi ini menegaskan tingginya utilitas platform dan keterlibatan nyata pengguna, bukan sekadar pertumbuhan jaringan semu.
| Metode | Nilai |
|---|---|
| Alamat Aktif | 3 Juta |
| Token Diperdagangkan per Alamat | 240+ |
| Jumlah Transaksi (30 Hari) | 45.000+ |
| Peringkat Jaringan | 338 |
Peningkatan 3 juta alamat aktif berbanding lurus dengan lonjakan harga COAI yang melesat lebih dari 1.200% minggu ini. Keselarasan antara pertumbuhan partisipasi jaringan dan momentum harga ini menunjukkan bahwa adopsi yang masif mendorong sentimen pasar. Pencapaian ini membuktikan utilitas jaringan yang sesungguhnya, bukan hanya aktivitas spekulatif, mengingat volume transaksi yang tinggi per alamat menandakan keterlibatan pengguna secara konsisten pada fitur dan layanan platform.
Lompatan volume transaksi COAI sebesar 300% selama 2025 menyembunyikan dinamika konsentrasi yang mengancam stabilitas pasar. Metrik distribusi menunjukkan 10 alamat teratas mengendalikan 87,90% total pasokan, yang secara mendasar bertolak belakang dengan semangat desentralisasi proyek ini.
Sentralisasi ekstrem ini menimbulkan risiko sistemik. Jika sebagian besar token terkonsentrasi di sedikit dompet, manipulasi harga menjadi sangat mungkin. Sejarah membuktikan proyek dengan rasio konsentrasi serupa pernah terpuruk, seperti perjalanan COAI dari puncak $47.978 pada Oktober 2025 hingga $0,5459 di pertengahan Desember—turun 98,6%.
Ironisnya, lonjakan volume transaksi justru memperbesar risiko ini. Perdagangan intensif dari pemegang besar kerap menjadi pertanda aksi keluar terkoordinasi yang bisa memicu likuidasi beruntun pada investor ritel. Pola perdagangan menunjukkan volume tertinggi pada November 2025, tepat saat harga anjlok, menandakan pergerakan whale sangat berpengaruh pada dinamika pasar.
Investor yang menilai COAI atau proyek sejenis wajib mencermati perbedaan antara volume perdagangan dan distribusi kepemilikan token. Proyek yang sehat lazimnya menunjukkan volume transaksi tinggi dan distribusi token yang merata. Profil konsentrasi COAI mengindikasikan kekuatan perdagangan yang tampak justru didominasi oleh aktivitas internal, bukan adopsi organik sebenarnya.
Perusahaan analitik blockchain Bubblemaps mengungkap pola distribusi token ChainOpera (COAI) yang mengkhawatirkan melalui pelacakan aliran dana canggih. Investigasi mereka menemukan 60 dompet COAI paling menguntungkan dengan pola perdagangan identik dan otomatis, menandakan konsentrasi kekayaan yang sangat tinggi.
| Metode | Temuan |
|---|---|
| Dompet Berpenghasilan Tertinggi yang Dikendalikan | Lebih dari 50% dari 100 trader COAI teratas |
| Entitas Pengendali | Satu entitas |
| Total Profit yang Dihasilkan | $13 juta |
| Pola Perdagangan | Identik, sangat otomatis |
Analisis ini menunjukkan perilaku whale yang sangat terorganisir dapat memengaruhi dinamika pasar. Dominasi satu entitas dalam dompet berprofit tinggi menandakan adanya strategi perdagangan terkoordinasi, bukan partisipasi pasar yang organik. Konsentrasi kendali ini menimbulkan pertanyaan serius terkait keadilan pasar dan mekanisme pembentukan harga di ekosistem COAI.
Visualisasi Bubblemaps di media sosial menegaskan ketimpangan distribusi token yang terjadi. Alih-alih partisipasi terdesentralisasi yang menjadi ciri khas blockchain, data menunjukkan sentralisasi kuat pada kelompok tertentu. Tim ChainOpera AI belum mengeluarkan pernyataan resmi atas temuan ini, membuat investor dan komunitas menunggu kejelasan mengenai dampaknya terhadap keberlanjutan ekosistem dan tata kelola jangka panjang.
COAI adalah cryptocurrency Web3 berbasis blockchain Solana yang dikenal dengan transaksi cepat dan biaya rendah. Aset ini berisiko tinggi karena volatilitas serta statusnya yang masih baru di pasar.
Bittensor (TAO) diproyeksikan memimpin lonjakan di 2025 sebagai pionir pelatihan AI terdesentralisasi. NEAR juga kian menonjol di ranah koin AI, keduanya menunjukkan potensi pertumbuhan kuat.
Harga COAI tertekan akibat kerugian besar C3.ai, isu tata kelola, dan ketidakpastian regulasi. Token ini tetap volatil meski ada inisiatif baru.
Buat akun di bursa kripto, deposit dana, temukan pasangan perdagangan COAI/USDT, dan lakukan order beli. Ikuti instruksi platform untuk menyelesaikan transaksi.











