Dolar Amerika Serikat (USD) dan Rupee India (INR) adalah dua mata uang utama di pasar valuta asing dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, dinamika ekonomi global yang berubah—khususnya pertumbuhan pesat India—telah meningkatkan fokus pada volatilitas USD/INR di kalangan investor dan pelaku pasar. Artikel ini membahas pergerakan terbaru nilai tukar USD/INR dan menguraikan faktor-faktor utama yang memengaruhi perubahan tersebut.
Data pasar terkini menunjukkan bahwa nilai tukar USD/INR telah mengalami fluktuasi signifikan. Pada Oktober 2025, dolar Amerika Serikat berada di kisaran 83,5 rupee, dengan volatilitas tinggi sepanjang tahun terakhir. Ekonomi India tetap tumbuh stabil, tetapi kekuatan dolar Amerika Serikat yang berkelanjutan terus memberikan tekanan pada rupee.
Pada awal September 2025, USD/INR melonjak ke level tertinggi 85 sebelum turun akibat intervensi bank sentral dan pengaruh eksternal. Investor perlu menyadari bahwa nilai tukar ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kebijakan moneter Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed), perkembangan ekonomi global, dan kinerja makroekonomi India.
Ke depan, USD/INR diperkirakan tetap volatile. Jika ekonomi Amerika Serikat terus tumbuh dan Federal Reserve (The Fed) tetap menaikkan suku bunga, kekuatan dolar Amerika Serikat kemungkinan bertahan. Sebaliknya, pelonggaran moneter lebih lanjut oleh bank sentral India atau perubahan lanskap ekonomi global dapat mendorong apresiasi rupee secara bertahap.
Selain itu, ketidakpastian pasar keuangan global dan evolusi kebijakan domestik di India akan tetap menjadi faktor penting yang memengaruhi arah nilai tukar.
Fluktuasi nilai tukar USD/INR merupakan hasil interaksi kompleks berbagai faktor. Untuk strategi trading forex yang efektif, investor sebaiknya memantau indikator ekonomi, perkembangan kebijakan moneter di Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) dan India, serta perubahan situasi politik internasional secara cermat.