Transaksi (trading) selalu memberikan kesan glamor dan penuh janji dari luar. Banyak orang memasuki pasar dengan harapan menggandakan, menggandakan tiga aset dalam jangka pendek. Tetapi kenyataan yang pahit adalah mayoritas trader kehilangan lebih banyak daripada yang didapat. Penyebabnya tidak hanya terletak pada volatilitas pasar yang ekstrem, tetapi terutama berasal dari pendekatan yang salah. Berikut adalah kesalahan umum yang membuat akun trader "lenyap" dengan cepat.
Terlalu Banyak Perdagangan (Overtrading)
Banyak orang beranggapan bahwa semakin banyak melakukan trading, semakin mudah untuk menghasilkan keuntungan. Namun kenyataannya, setiap order transaksi tidak selalu meningkatkan risiko, biaya transaksi, dan mengikis psikologi. Trader yang sukses biasanya hanya memilih waktu dengan probabilitas menang yang tinggi, sabar menunggu kesempatan, daripada "terjun" ke setiap fluktuasi kecil di pasar.
Manajemen Risiko yang Buruk
Salah satu prinsip yang penting dalam trading adalah melindungi modal lebih penting daripada menghasilkan keuntungan. Melakukan trading tanpa menetapkan stop-loss sama seperti berlayar tanpa jangkar. Hanya satu kejatuhan yang tajam dapat menghapus semua hasil dari sebulan. Trader profesional selalu menentukan sebelumnya batas kerugian maksimum yang dapat diterima dan memotong kerugian dengan tegas saat diperlukan.
Transaksi Berdasarkan Emosi
Ketakutan, keserakahan, terburu-buru, atau kemarahan semuanya dapat mengubah strategi yang rasional menjadi kesalahan besar. Ketika emosi mengalahkan akal, trader mudah terjebak dalam keadaan membeli secara berlebihan, menjual secara terburu-buru, atau terburu-buru untuk mendapatkan kembali kerugian. Untuk bertahan lama, trader harus belajar mengontrol psikologi dan mematuhi disiplin, alih-alih membiarkan emosi memandu.
Ikuti Pump
Sebagian besar investor ritel biasanya terjun ke pasar ketika sebuah koin telah meningkat pesat. Namun saat itu, "ikan hiu" biasanya sedang diam-diam mengeluarkan barang. Hasilnya adalah trader ritel menjadi orang yang "membeli di puncak, menjual di dasar". Alih-alih mengejar gelombang jangka pendek, trader perlu fokus pada analisis tren dan mencari titik masuk sebelum pasar meledak.
Kurangnya Rencana yang Jelas
Transaksi tanpa rencana yang jelas sama saja dengan berjudi. Sebuah rencana perdagangan harus mencakup:
Titik masuk (entry) jelas
Tingkat stop-loss (stop-loss) ketat
Target take-profit (take-profit) wajar
Rasio risiko/laba (risk-reward ratio) telah dihitung sebelumnya
Tanpa rencana, trader mudah terbawa oleh pasar dan membuat keputusan secara impulsif.
Kesimpulan: Trading adalah permainan kesabaran dan disiplin
Kesuksesan dalam trading tidak datang dari memenangkan setiap order, tetapi dari bertahan cukup lama agar akun berkembang secara stabil. Orang yang tahu mengelola risiko, mengontrol emosi, dan mematuhi rencana akan selalu memiliki keunggulan yang jauh dibandingkan dengan mayoritas.
Trading bukanlah sebuah permainan judi, melainkan sebuah perjalanan untuk melatih disiplin dan kemampuan mengendalikan diri. Siapa yang memahami hal ini lebih awal akan memiliki kesempatan untuk menjadi salah satu dari sedikit yang selamat dan menang di pasar.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Mengapa Sebagian Besar Trader Kehilangan Semua Akun Mereka?
Transaksi (trading) selalu memberikan kesan glamor dan penuh janji dari luar. Banyak orang memasuki pasar dengan harapan menggandakan, menggandakan tiga aset dalam jangka pendek. Tetapi kenyataan yang pahit adalah mayoritas trader kehilangan lebih banyak daripada yang didapat. Penyebabnya tidak hanya terletak pada volatilitas pasar yang ekstrem, tetapi terutama berasal dari pendekatan yang salah. Berikut adalah kesalahan umum yang membuat akun trader "lenyap" dengan cepat.