Peluang dan Tantangan Pasar Platform Daya Komputasi AI

Dalam beberapa waktu terakhir, proyek konsep AI telah menarik perhatian luas di bidang Web3. Model bisnis yang sedang berkembang ini menciptakan peluang saling menguntungkan bagi perusahaan rintisan AI dan pemilik sumber daya kartu grafis.

Inti dari model bisnis ini adalah menghubungkan dua kelompok kunci: di satu sisi adalah perusahaan rintisan AI dan perusahaan rendering game yang membutuhkan daya komputasi besar, di sisi lain adalah individu atau organisasi yang memiliki kartu grafis berkinerja tinggi yang tidak terpakai (seperti 4090, 3090, A100, H100, dll). Dengan membangun sebuah platform perantara, kebutuhan dan sumber daya dari kedua pihak ini dapat dihubungkan dengan efektif.

Bagi perusahaan rintisan AI, menyewa sumber daya kartu grafis lebih ekonomis dan fleksibel dibandingkan dengan membeli langsung. Terutama dalam konteks ketegangan pasokan kartu grafis internasional saat ini, model ini menjadi lebih penting. Dan bagi pemilik kartu grafis, ini memberikan cara untuk menguangkan sumber daya yang tidak terpakai.

Namun, model platform semacam ini menghadapi dilema klasik "yang mana lebih dulu, ayam atau telur?" Platform perlu menarik cukup banyak penyedia sumber daya kartu grafis dan pengguna perusahaan AI secara bersamaan, agar dapat membentuk siklus yang saling menguntungkan. Inilah sebabnya mengapa platform semacam ini memilih untuk memanfaatkan mekanisme cryptocurrency untuk mengatasi dilema ini.

Beberapa platform memilih untuk menarik sumber daya kartu grafis melalui insentif token, sementara yang lain melakukannya dengan menyediakan mesin penambangan virtual atau fisik untuk membangun keterikatan pengguna. Strategi-strategi ini bertujuan untuk dengan cepat mengumpulkan basis pengguna dan membangun ekosistem platform.

Dalam model bisnis, platform-platform ini biasanya memungkinkan pengguna untuk membayar dengan mata uang fiat atau stablecoin, sambil menawarkan opsi diskon untuk pembayaran menggunakan token asli platform, untuk meningkatkan utilitas dan sirkulasi token.

Perlu dicatat bahwa platform yang berbeda mengadopsi strategi yang berbeda dalam pembangunan ekosistem. Beberapa fokus pada akumulasi cepat sumber daya kartu grafis, sementara yang lain menguatkan basis pengguna mereka melalui peluncuran produk mesin penambangan yang beragam. Strategi-strategi ini mencerminkan upaya platform untuk mencari diferensiasi dalam persaingan.

Selain itu, beberapa platform juga memperkenalkan peran pemeriksa pihak ketiga untuk memastikan stabilitas dan keandalan jaringan GPU terdistribusi. Desain inovatif ini bertujuan untuk mengatasi masalah potensial yang dihadapi jaringan daya komputasi terdistribusi.

Meskipun platform-platform ini memiliki perbedaan dalam jalur teknologi dan pasar sasaran, mereka semua berkomitmen untuk menyediakan layanan Daya Komputasi GPU yang terstandarisasi. Standarisasi ini tidak hanya memudahkan kolaborasi dengan proyek lain, tetapi juga mencerminkan posisi inti GPU di era AI.

Secara keseluruhan, munculnya platform Daya Komputasi AI mewakili arah penting dari integrasi teknologi blockchain dan industri AI. Meskipun pasar yang sedang berkembang ini penuh dengan peluang, namun juga menghadapi berbagai tantangan dalam hal teknologi, pasar, dan regulasi. Di masa depan, bagaimana menjaga inovasi dalam persaingan, sambil membangun model bisnis yang berkelanjutan, akan menjadi isu kunci yang dihadapi oleh platform-platform ini.