AI dan Aset Kripto Market yang Tak Terduga

Dalam beberapa waktu terakhir, perkembangan tren AI dan Aset Kripto menunjukkan efek keterkaitan yang mengejutkan. Keterkaitan ini bukan merupakan pertumbuhan kolaboratif yang diharapkan orang, melainkan muncul dalam bentuk "kebangkrutan". Kemajuan terobosan teknologi AI pertama-tama mengguncang pasar modal tradisional, kemudian berdampak pada bidang Aset Kripto.

Pada 27 Januari, jumlah unduhan model AI besar China, DeepSeek, untuk pertama kalinya melampaui ChatGPT dan menduduki peringkat teratas di App Store AS, menarik perhatian luas dari dunia teknologi, investasi, dan media global. Peristiwa ini tidak hanya membuat orang mulai memikirkan kemungkinan perubahan dalam pola teknologi global di masa depan, tetapi juga memicu ketakutan sementara di pasar modal AS.

Dampak ini menyebabkan penurunan harga saham yang signifikan di beberapa raksasa teknologi. Saham Nvidia turun 5,3%, ARM turun 5,5%, Broadcom turun 4,9%, dan TSMC turun 4,5%. Perusahaan lain seperti Micron, AMD, dan Intel juga mengalami penurunan harga saham dalam berbagai tingkat. Kontrak berjangka Nasdaq 100 bahkan jatuh hingga -400 poin, berpotensi mencetak penurunan harian terbesar baru-baru ini. Diperkirakan, pasar saham Amerika Serikat mungkin kehilangan lebih dari 1 triliun USD dalam perdagangan hari itu, setara dengan sepertiga dari total kapitalisasi pasar Aset Kripto.

Mengikuti pergerakan pasar saham AS, pasar Aset Kripto juga mengalami penurunan yang signifikan. Bitcoin jatuh di bawah 105.000 dolar, dengan penurunan 24 jam mencapai 4,48%. Ethereum jatuh di bawah 3.200 dolar, dengan penurunan 24 jam sebesar 3,83%. Fenomena ini membuat banyak investor merasa bingung, mulai memikirkan penyebab penurunan mendadak di pasar Aset Kripto, ada yang menduga mungkin terkait dengan ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve yang berkurang atau faktor makroekonomi lainnya.

Kekhawatiran di pasar tampaknya berasal dari munculnya DeepSeek. Berbeda dengan perusahaan seperti OpenAI, Meta, atau Google yang bergantung pada modal yang kuat dan sumber daya perangkat keras yang besar, DeepSeek menunjukkan efisiensi biaya yang luar biasa. OpenAI didirikan 10 tahun yang lalu, memiliki 4500 karyawan, dan telah mengumpulkan dana sebesar 6,6 miliar dolar. Meta menginvestasikan 60 miliar dolar untuk mengembangkan pusat data AI besar. Sebaliknya, DeepSeek didirikan kurang dari 2 tahun yang lalu, hanya memiliki 200 karyawan, dengan biaya pengembangan kurang dari 10 juta dolar, dan tidak melakukan pengadaan kartu grafis GPU mahal dalam jumlah besar.

Keberhasilan DeepSeek tidak hanya mencerminkan keunggulan biaya di tingkat modal dan teknologi, tetapi juga menantang pemahaman tradisional orang tentang perkembangan AI. Ini membuktikan bahwa melalui pemikiran inovatif dan rekayasa yang efisien, biaya pengembangan dan operasi model AI dapat dikurangi secara signifikan. Pendekatan disruptif ini memicu diskusi dan refleksi yang luas di kalangan industri.

Beberapa analisis berpendapat bahwa munculnya DeepSeek mungkin menandakan tren baru dalam industri AI. Kebangkitan model sumber terbuka dapat mendorong kemakmuran seluruh ekosistem AI, tetapi juga dapat mengubah pola pasar yang saat ini didominasi oleh beberapa perusahaan besar. Namun, ada juga pandangan bahwa, seiring perkembangan teknologi lebih lanjut, persaingan antara model tertutup dan sumber terbuka mungkin akan muncul variabel baru.

Bagaimanapun, keberhasilan DeepSeek menunjukkan bahwa perkembangan teknologi AI tidak hanya bergantung pada penumpukan dana dan perangkat keras, tetapi juga pemikiran inovatif dan rekayasa yang efisien. Peristiwa ini tidak hanya mempengaruhi pasar keuangan, tetapi juga dapat membawa dampak yang mendalam bagi arah perkembangan masa depan industri AI.