Data terbaru menunjukkan bahwa ukuran pasar stablecoin telah mendekati 300 miliar USD, di mana USDT dan USDC mendominasi dengan total pangsa pasar lebih dari 80%. Stablecoin ini tidak hanya merupakan alat penyelesaian di pasar enkripsi, tetapi juga merupakan sumber likuiditas yang penting. Namun, saat ini ada satu masalah yang signifikan: sejumlah besar stablecoin terkunci di berbagai kolam dana protokol, yang kurang memiliki mekanisme pemanfaatan yang efektif, sehingga menyebabkan efisiensi penggunaan modal yang rendah.

Dalam konteks ini, proyek Somnia menarik perhatian di industri. Mekanisme miAssets dan maAssets yang diusulkan oleh proyek ini bertujuan untuk mengubah aset likuiditas dasar seperti stablecoin menjadi komponen yang dapat diprogram. Ini berarti bahwa satu USDT tidak lagi terbatas pada satu penggunaan, tetapi dapat berpartisipasi dalam beberapa skenario keuangan sekaligus, seperti perdagangan derivatif dan pembuat pasar otomatis lintas rantai (AMM) dan sebagainya. Model inovatif ini diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan efisiensi penggunaan modal, lebih berkelanjutan dibandingkan dengan strategi pertambangan hasil tinggi tradisional.

Seiring semakin berkembangnya skala pasar stablecoin, fokus kompetisi di masa depan mungkin akan beralih dari sekadar penguasaan dana menuju pemanfaatan dana yang efisien. Jika Somnia dapat berhasil mengubah stablecoin yang terpendam menjadi alat penghasil keuntungan multi-lapis, ekosistemnya memiliki potensi untuk menarik likuiditas senilai miliaran dolar.

Tren ini mencerminkan bahwa pasar cryptocurrency sedang beralih menuju sistem keuangan yang lebih efisien dan kompleks. Model penggunaan dana yang inovatif tidak hanya dapat meningkatkan hasil bagi investor, tetapi juga dapat mendorong perkembangan dan kematangan seluruh industri. Namun, dalam mengejar efisiensi, pihak proyek juga perlu mempertimbangkan manajemen risiko dan kepatuhan regulasi dengan baik, untuk memastikan stabilitas jangka panjang ekosistem.