Dalam pasar perdagangan, keberhasilan dan kegagalan sering kali hanya dipisahkan oleh garis tipis. Grafik candlestick seperti sebuah saringan, mampu secara tepat menyaring para trader yang tidak tahu bagaimana memanfaatkan keuntungan untuk berkembang. Saya pernah membimbing dua siswa yang tipikal, pengalaman mereka dengan jelas menggambarkan hal ini.



Seorang siswa memulai dengan modal 6800U, dan melalui penggunaan cerdas dari keuntungan yang digulirkan, akhirnya berhasil meningkatkan modalnya menjadi 42000U. Sementara itu, siswa lain meskipun mampu memahami tren pasar dengan tepat, tetapi karena kesalahan dalam operasi, modal 2 juta U hampir habis sepenuhnya. Dua hasil yang sangat berbeda ini pada akhirnya berakar pada satu titik kunci: yang pertama menggunakan keuntungan yang diperoleh sebagai modal untuk investasi lebih lanjut, sedangkan yang kedua secara berisiko menempatkan modal di bawah ancaman.

Banyak pola operasi ritel sering kali mirip dengan boneka yang diprogram sebelumnya: terburu-buru untuk menutup posisi ketika ada keuntungan fluktuasi 5%, dan kemudian melihat pasar terus naik; ketika ada kerugian fluktuasi 3%, malah dengan semangat menambah posisi, yang menyebabkan over-leveraging, dan akhirnya dihancurkan oleh fluktuasi pasar. Yang lebih disayangkan, beberapa trader yang benar-benar memprediksi arah yang benar, malah terpaksa keluar karena stop loss akibat penarikan kecil sebesar 0.8%, melihat keuntungan yang sebenarnya bisa didapat perlahan-lahan menghilang.

Dibandingkan dengan itu, trader yang sukses sering kali dapat mengatasi kelemahan manusia dan membentuk satu set strategi trading yang unik:

1. Mereka menganggap akun profit sebagai pundi-pundi emas, hanya menarik keuntungan sebagai modal investasi baru, sementara modal utama selalu terkunci di dompet dingin yang aman.

2. Operasi penambahan posisi mereka seakurat penembak jitu, hanya ketika grafik K kembali menyentuh rata-rata bergerak 20 hari dan volume transaksi meningkat secara signifikan, baru mereka akan mempertimbangkan untuk menggunakan keuntungan untuk membangun posisi secara bertahap.

3. Mereka selalu memastikan bahwa garis likuidasi jauh dari modal, menganggap profit sebagai "peluru tak terbatas", bahkan jika semua kehilangan, mereka dapat memulai lagi.

Berdasarkan pengalaman trading selama bertahun-tahun, saya telah merangkum aturan bertahan hidup ini menjadi tiga hukum besi:

Pertama, anggap modal sebagai "warisan keluarga", dan lindungi dengan ketat agar tidak tersentuh. Tidak peduli seberapa menggoda kondisi pasar, hanya keuntungan yang didapat yang boleh digunakan untuk bertransaksi, sementara modal harus dikunci di dompet dingin sebagai garis pertahanan terakhir.

Kedua, membangun kesadaran manajemen risiko, untuk membeli "asuransi tak terlihat" untuk akun. Dengan cara ini, bahkan dalam situasi terburuk, dapat dipastikan bahwa tidak akan sepenuhnya keluar.

Akhirnya, jaga sikap tenang dan jangan terpengaruh oleh fluktuasi jangka pendek. Ingatlah, pasar tidak pernah memihak siapa pun; kuncinya adalah bagaimana merespons perubahan pasar, bukan mencoba memprediksi atau mengendalikannya.

Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, para trader dapat mempertahankan keuntungan jangka panjang di pasar yang bergejolak, menghindari membayar harga yang mahal karena kesalahan penilaian yang sesaat.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • 4
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan
Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)