Kisah sukses Sun Yuchen, seorang miliarder generasi pasca 90.

Kenaikan Sun Yuchen

Langkah pertama: masuk ke Universitas Peking

Pada tahun pertama sekolah menengah, Sun Yuchen hampir tidak mendapatkan 20 poin dalam fisika. Dengan skor ini, ia hanya bisa memilih ilmu sosial. Pada tahun kedua, skor 450 pada ujian simulasi hanya membuatnya berada di rata-rata kelas, masih jauh dari Universitas Peking.

Sun Yuchen kemudian mengadopsi tiga strategi:

Belajar dengan keras dan berusaha semaksimal mungkin. Pindah untuk mengikuti ujian nasional di daerah lain. Ikut serta dalam lomba menulis.

Akhirnya, Sun Yuchen diterima di Universitas Peking dengan 650 poin, mendapatkan tiket pertamanya untuk dunia peluang dan koneksi.

Langkah kedua: bergabung dengan Southern Weekly

Berkat statusnya sebagai mahasiswa Universitas Peking dan penghargaan yang diraihnya dalam lomba penulisan, Sun Yuchen dengan mudah mendapatkan magang sebagai editor di Southern Weekly pada tahun 2010.

Dengan cerdik, saat mempublikasikan artikel, Sun mengabaikan sebutan "editor magang" dan hanya menandatangani sebagai "Sun Yuchen di Southern Weekly".

Pada waktu itu, Southern Weekly sedang menjalani saat-saat terakhir kejayaannya sebelum media cetak disusul oleh perusahaan internet seperti Weibo dan Tencent News.

Sun juga muncul di sampul Asiaweek di samping Jiang Fangzhou, mulai memperkenalkan dirinya sebagai "Sun Yuchen, kepribadian sampul Asiaweek."

Pengaruh Southern Weekly masih cukup besar, terutama di kalangan bisnis. Dengan manuver ini, Sun Yuchen mendapatkan visibilitas yang besar di dunia bisnis.

Langkah ketiga: bergabung dengan Hupan University

Hupan University adalah sekolah bisnis yang didirikan oleh sembilan pengusaha dan akademisi, termasuk Jack Ma dari Alibaba, Liu Chuanzhi dari Lenovo, dan Shi Yuzhu dari Giant Network.

Tidak mudah untuk masuk ke Universitas Hupan, yang dipenuhi dengan tokoh-tokoh terkemuka di dunia bisnis dan internet. Sun Yuchen berhasil diterima berkat surat rekomendasi dari Cai Hongbin ( rektor Universitas Peking ) dan Hugo Shong dari IDG Capital.

Setelah menonton beberapa kuliah Jack Ma di Universitas Hupan, Sun Yuchen mulai memperkenalkan dirinya sebagai "murid termuda Jack Ma", menjalin kontak dengan para pemimpin sejati di sektor internet.

Langkah keempat: mendirikan TRON

Setelah bergabung dengan Universitas Hupan, Sun Yuchen mendapatkan akses ke berbagai informasi tentang dunia bisnis. Dia terlibat dengan sebuah perusahaan blockchain bernama Ripple, yang saat itu masih kecil, dengan hanya sekitar 20 karyawan. Sun menjadi presiden Ripple untuk Tiongkok Besar.

Ini menarik banyak perhatian di dunia cryptocurrency. Kemudian, Sun Yuchen menyadari bahwa cryptocurrency sangat cocok untuknya. Dia mengumpulkan beberapa orang, menyalin kode dari Ethereum (proyek terkenal pada saat itu) dan mendirikan TRON.

Selanjutnya, mulai mempromosikan proyek tersebut secara intensif, menawarkan mobil mewah sebagai imbalan untuk token TRON, untuk menarik perhatian publik.

Akhirnya, memulai fase "panen", mengumpulkan kekayaan bernilai miliaran.

Informasi tambahan

Blockchain: pada dasarnya, adalah basis data yang dibagikan yang diimplementasikan melalui algoritma komputer, di mana semua transaksi dicatat.

TRON: sebuah proyek blockchain yang dibuat oleh Sun Yuchen. Dapat dibandingkan dengan App Store Apple, tetapi berbasis blockchain.

TRX: cryptocurrency yang digunakan di platform TRON.

Bagaimana Sun Yuchen mendapatkan keuntungan:

1. Menarik orang untuk mengenal dan menggunakan TRON dan aplikasi terdesentralisasi (DApps).

2. Memanipulasi pasar: Meskipun transaksi di blockchain transparan dan tidak dapat diubah, Sun Yuchen mengendalikan penerbitan token TRX. Sebagai "super-manipulator", ia memiliki lebih dari 90% token, dapat mempengaruhi harga sesuka hati.

3. Mengembangkan DApps permainan judi: Sebagian besar DApps di TRON terkait dengan perjudian, menarik pengguna yang mencari sensasi.

Pada 5 Januari 2018, selama puncak harga, Sun Yuchen menjual 6 miliar token TRX, menghasilkan US$ 300 juta dalam satu hari.