Simulator perdagangan: mainan saya untuk trader pemula

Beberapa hari yang lalu saya memutuskan untuk mencoba simulator perdagangan yang banyak dipuji orang. Jujur saya katakan, saya bersikap skeptis - "alat latihan" ini biasanya terlalu primitif atau jauh dari kenyataan pasar.

Saya menghidupkan benda ini, dan tahukah Anda? Sangat mengejutkan, tetapi simulator ternyata cukup baik. Tentu saja tidak sempurna - tidak ada stres nyata ketika uang Anda yang sebenarnya terbakar dalam api biru. Tetapi bagi pemula yang masih takut untuk membuka akun nyata - ini sangat cocok.

Antarmukanya cukup dapat digunakan, meskipun terkadang sedikit canggung. Anda dapat membuka posisi, memasang stop, dan bekerja dengan limit order. Grafiknya, tentu saja, tidak se responsif di platform besar, tetapi cukup untuk latihan.

Apa yang paling mengganggu saya adalah sedikitnya keterlambatan dalam pelaksanaan pesanan. Dalam perdagangan nyata, semuanya terjadi lebih cepat, dan simulator ini menciptakan perasaan palsu bahwa Anda selalu memiliki waktu untuk berpikir. Haha! Di pasar nyata, trik seperti itu tidak akan berhasil - di sana, satu detik keterlambatan bisa berharga ribuan.

Saya akan merekomendasikan untuk menggunakan alat ini sebagai langkah pertama, tetapi jangan terlalu lama terjebak di sana. Karena ada risiko terbiasa dengan kondisi yang terlalu nyaman. Pasar jauh lebih keras, dan tidak ada simulator yang dapat menyampaikan emosi yang kamu rasakan ketika depositmu menyusut di depan matamu.

Jika harus jujur - banyak dari simulator ini dibuat tidak hanya untuk pelatihan, tetapi juga untuk menarik pelanggan baru. Ini seperti mencicipi gratis sebelum membawa Anda ke restoran dan menguras uang Anda.

Ngomong-ngomong, di sana tidak ada yang namanya slippage - dan dalam perdagangan nyata ini bisa sangat merusak hasil. Di pasar yang volatil, coba masuk dengan harga pasar - dan tiba-tiba Anda akan berada di harga masuk yang sama sekali berbeda!

Secara umum, untuk pemula - permainan yang cukup baik. Bermain-main, memahami mekanisme. Tapi jangan percaya bahwa perdagangan nyata akan semulus itu.