Belakangan ini, bidang pembayaran keuangan internasional sedang mengalami sebuah perubahan yang diam-diam. Sistem SWIFT yang dulunya mendominasi pembayaran lintas batas global, kini menghadapi situasi di mana ia secara bertahap digantikan oleh teknologi dan solusi baru.
Rusia baru-baru ini mengambil kebijakan yang mencolok: melarang penggunaan USDT (Tether) di dalam negeri, tetapi mengizinkannya untuk pembayaran lintas batas. Langkah ini sebenarnya memberikan negara tersebut cara baru untuk melakukan transaksi internasional tanpa melalui sistem SWIFT.
Namun, keputusan ini juga membawa sebuah paradoks yang menarik. USDT sebagai stablecoin yang terikat dengan dolar AS, sebenarnya didukung oleh utang negara AS. Ini berarti Rusia, saat menggunakan USDT untuk transaksi lintas batas, dalam beberapa hal masih secara tidak langsung memiliki obligasi AS.
Situasi ini memicu pemikiran yang lebih luas: Jika negara lain, seperti China, juga mulai meluncurkan stablecoin yang terikat dengan obligasi negara mereka dan mempromosikan penggunaannya dalam perdagangan internasional, apa dampaknya terhadap peta keuangan global? Misalnya, anggap beberapa pusat perdagangan di China mulai hanya menerima stablecoin China untuk penyelesaian, bagaimana ini akan membentuk kembali ekosistem pembayaran lintas batas?
Dengan perkembangan teknologi cryptocurrency dan pemikiran ulang negara-negara tentang kedaulatan finansial, kita mungkin sedang menyaksikan lahirnya sistem pembayaran internasional yang baru. Sistem baru ini mungkin lebih terdesentralisasi, lebih mampu menyesuaikan dengan kebutuhan ekonomi masing-masing negara, dan juga dapat membawa tantangan dan peluang baru.
Bagaimanapun, sistem keuangan internasional sedang mengalami perubahan yang mendalam, dan pemerintah, lembaga keuangan, serta perusahaan di berbagai negara perlu memantau tren ini secara dekat dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
CryptoCrazyGF
· 09-29 03:51
Jangan bermain USDT jika tidak mampu.
Lihat AsliBalas0
OnchainDetectiveBing
· 09-29 03:51
Setelah berputar-putar, akhirnya harus membeli obligasi AS.
Lihat AsliBalas0
MoonlightGamer
· 09-29 03:47
Resmi benar-benar tahu cara bersenang-senang
Lihat AsliBalas0
CascadingDipBuyer
· 09-29 03:40
Bermain ya bermain, belajar ya belajar, saat bertindak harus hati-hati.
Belakangan ini, bidang pembayaran keuangan internasional sedang mengalami sebuah perubahan yang diam-diam. Sistem SWIFT yang dulunya mendominasi pembayaran lintas batas global, kini menghadapi situasi di mana ia secara bertahap digantikan oleh teknologi dan solusi baru.
Rusia baru-baru ini mengambil kebijakan yang mencolok: melarang penggunaan USDT (Tether) di dalam negeri, tetapi mengizinkannya untuk pembayaran lintas batas. Langkah ini sebenarnya memberikan negara tersebut cara baru untuk melakukan transaksi internasional tanpa melalui sistem SWIFT.
Namun, keputusan ini juga membawa sebuah paradoks yang menarik. USDT sebagai stablecoin yang terikat dengan dolar AS, sebenarnya didukung oleh utang negara AS. Ini berarti Rusia, saat menggunakan USDT untuk transaksi lintas batas, dalam beberapa hal masih secara tidak langsung memiliki obligasi AS.
Situasi ini memicu pemikiran yang lebih luas: Jika negara lain, seperti China, juga mulai meluncurkan stablecoin yang terikat dengan obligasi negara mereka dan mempromosikan penggunaannya dalam perdagangan internasional, apa dampaknya terhadap peta keuangan global? Misalnya, anggap beberapa pusat perdagangan di China mulai hanya menerima stablecoin China untuk penyelesaian, bagaimana ini akan membentuk kembali ekosistem pembayaran lintas batas?
Dengan perkembangan teknologi cryptocurrency dan pemikiran ulang negara-negara tentang kedaulatan finansial, kita mungkin sedang menyaksikan lahirnya sistem pembayaran internasional yang baru. Sistem baru ini mungkin lebih terdesentralisasi, lebih mampu menyesuaikan dengan kebutuhan ekonomi masing-masing negara, dan juga dapat membawa tantangan dan peluang baru.
Bagaimanapun, sistem keuangan internasional sedang mengalami perubahan yang mendalam, dan pemerintah, lembaga keuangan, serta perusahaan di berbagai negara perlu memantau tren ini secara dekat dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya.