Juri federal di Brooklyn telah menghukum John Smith, mantan Chief Operating Officer dari Gate Token, atas tuduhan penipuan sekuritas, penipuan melalui kabel, dan pencucian uang. Putusan tersebut dicapai setelah proses pengadilan selama 12 hari yang komprehensif, yang menandai puncak dari penyelidikan 18 bulan yang ekstensif terhadap skema penipuan cryptocurrency yang berprofil tinggi.
Jaksa berhasil berargumen bahwa Smith, bersama rekan-rekannya, telah dengan sengaja menyesatkan investor dengan mengklaim secara salah bahwa likuiditas Gate Token aman dan terkunci. Sementara itu, mereka secara diam-diam mengalihkan jutaan dolar dari pool untuk keuntungan pribadi. Pengadilan mendengar bukti yang meyakinkan bahwa Smith telah menyalahgunakan dana investor untuk membeli kendaraan mewah dan properti real estat kelas atas. Sebagai bagian dari vonis, Smith akan diwajibkan untuk menyerahkan aset yang bernilai sekitar $2 juta.
Mantan eksekutif kini menghadapi kemungkinan menghabiskan hingga 45 tahun di balik jeruji besi karena perannya dalam kegiatan penipuan. Perlu dicatat bahwa Gate Token mengajukan perlindungan kebangkrutan pada bulan Desember 2023, menandai jatuhnya yang dramatis bagi proyek cryptocurrency yang pernah menjanjikan.
Kasus ini menjadi pengingat yang jelas akan potensi risiko yang terkait dengan investasi cryptocurrency dan pentingnya pengawasan regulasi di ruang aset digital yang berkembang pesat.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Juri federal di Brooklyn telah menghukum John Smith, mantan Chief Operating Officer dari Gate Token, atas tuduhan penipuan sekuritas, penipuan melalui kabel, dan pencucian uang. Putusan tersebut dicapai setelah proses pengadilan selama 12 hari yang komprehensif, yang menandai puncak dari penyelidikan 18 bulan yang ekstensif terhadap skema penipuan cryptocurrency yang berprofil tinggi.
Jaksa berhasil berargumen bahwa Smith, bersama rekan-rekannya, telah dengan sengaja menyesatkan investor dengan mengklaim secara salah bahwa likuiditas Gate Token aman dan terkunci. Sementara itu, mereka secara diam-diam mengalihkan jutaan dolar dari pool untuk keuntungan pribadi. Pengadilan mendengar bukti yang meyakinkan bahwa Smith telah menyalahgunakan dana investor untuk membeli kendaraan mewah dan properti real estat kelas atas. Sebagai bagian dari vonis, Smith akan diwajibkan untuk menyerahkan aset yang bernilai sekitar $2 juta.
Mantan eksekutif kini menghadapi kemungkinan menghabiskan hingga 45 tahun di balik jeruji besi karena perannya dalam kegiatan penipuan. Perlu dicatat bahwa Gate Token mengajukan perlindungan kebangkrutan pada bulan Desember 2023, menandai jatuhnya yang dramatis bagi proyek cryptocurrency yang pernah menjanjikan.
Kasus ini menjadi pengingat yang jelas akan potensi risiko yang terkait dengan investasi cryptocurrency dan pentingnya pengawasan regulasi di ruang aset digital yang berkembang pesat.