Selama satu abad terakhir, lanskap industri hiburan telah didominasi oleh beberapa perusahaan besar. Disney, dengan karakter dan cerita uniknya, telah membangun kerajaan konten global. Sementara itu, Netflix telah merombak cara orang menonton film dan acara televisi melalui penyiaran streaming dan berlangganan.
Namun, dengan pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan dan Web3, pola IP hiburan sedang menghadapi titik balik baru. Upaya inovatif Holoworld AI menandakan bahwa penciptaan konten hiburan, konfirmasi hak cipta, penyebaran, dan finansialisasi akan mengalami perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kesuksesan Disney berasal dari pengelolaan mendalam terhadap karakter dan cerita. Dari Mickey Mouse hingga The Lion King, dan kemudian Frozen, karakter-karakter ini bukan hanya sekadar tampilan dalam karya film, tetapi juga telah melahirkan mainan, taman hiburan, permainan, dan berbagai produk terkait. Disney menguasai seluruh rantai industri dari produksi konten hingga distribusi, pengembangan produk turunan hingga pengoperasian taman tema, mengubah karakter-karakter ini menjadi aset bisnis jangka panjang. Nilai karakter-karakter ini tidak hanya tercermin dalam pendapatan box office, tetapi yang lebih penting adalah mereka telah menjadi simbol penting dalam budaya global. Inilah yang disebut "ekonomi karakter", yaitu menjadikan karakter sebagai aset inti dari konten.
Di sisi lain, Netflix memimpin revolusi media melalui model distribusi streaming yang inovatif. Ini tidak hanya mengubah cara konten disebarluaskan, tetapi juga mengguncang pola pemirsa dan model pendapatan tradisional. Keberhasilan Netflix membuktikan bahwa, di era digital, inovasi dalam distribusi konten juga dapat menciptakan nilai komersial yang besar.
Namun, dengan munculnya teknologi AI dan Web3, kita sedang berada di ambang perubahan baru dalam industri hiburan. Teknologi baru ini mungkin akan mendefinisikan ulang cara pembuatan konten, mekanisme pengakuan dan perlindungan hak kekayaan intelektual, saluran distribusi, serta proses finansialisasi konten. Di masa depan, kita mungkin akan melihat konten hiburan yang lebih personal, lebih interaktif, serta ekosistem konten yang lebih terbuka dan terdesentralisasi.
Meskipun reformasi ini penuh dengan peluang, namun juga disertai dengan berbagai tantangan. Bagaimana menemukan keseimbangan antara inovasi teknologi dan industri tradisional, bagaimana melindungi hak-hak kreator, dan bagaimana menghadapi masalah etika yang mungkin muncul, semua ini adalah masalah yang perlu dihadapi dan diselesaikan bersama oleh seluruh industri.
Bagaimanapun, dapat dipastikan bahwa industri hiburan sedang memasuki era baru. Di era baru ini, teknologi akan memainkan peran yang semakin penting, dan perusahaan serta pencipta yang dapat berhasil beradaptasi dan memimpin perubahan ini, akan memiliki kesempatan untuk mengambil posisi penting di peta hiburan masa depan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Selama satu abad terakhir, lanskap industri hiburan telah didominasi oleh beberapa perusahaan besar. Disney, dengan karakter dan cerita uniknya, telah membangun kerajaan konten global. Sementara itu, Netflix telah merombak cara orang menonton film dan acara televisi melalui penyiaran streaming dan berlangganan.
Namun, dengan pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan dan Web3, pola IP hiburan sedang menghadapi titik balik baru. Upaya inovatif Holoworld AI menandakan bahwa penciptaan konten hiburan, konfirmasi hak cipta, penyebaran, dan finansialisasi akan mengalami perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kesuksesan Disney berasal dari pengelolaan mendalam terhadap karakter dan cerita. Dari Mickey Mouse hingga The Lion King, dan kemudian Frozen, karakter-karakter ini bukan hanya sekadar tampilan dalam karya film, tetapi juga telah melahirkan mainan, taman hiburan, permainan, dan berbagai produk terkait. Disney menguasai seluruh rantai industri dari produksi konten hingga distribusi, pengembangan produk turunan hingga pengoperasian taman tema, mengubah karakter-karakter ini menjadi aset bisnis jangka panjang. Nilai karakter-karakter ini tidak hanya tercermin dalam pendapatan box office, tetapi yang lebih penting adalah mereka telah menjadi simbol penting dalam budaya global. Inilah yang disebut "ekonomi karakter", yaitu menjadikan karakter sebagai aset inti dari konten.
Di sisi lain, Netflix memimpin revolusi media melalui model distribusi streaming yang inovatif. Ini tidak hanya mengubah cara konten disebarluaskan, tetapi juga mengguncang pola pemirsa dan model pendapatan tradisional. Keberhasilan Netflix membuktikan bahwa, di era digital, inovasi dalam distribusi konten juga dapat menciptakan nilai komersial yang besar.
Namun, dengan munculnya teknologi AI dan Web3, kita sedang berada di ambang perubahan baru dalam industri hiburan. Teknologi baru ini mungkin akan mendefinisikan ulang cara pembuatan konten, mekanisme pengakuan dan perlindungan hak kekayaan intelektual, saluran distribusi, serta proses finansialisasi konten. Di masa depan, kita mungkin akan melihat konten hiburan yang lebih personal, lebih interaktif, serta ekosistem konten yang lebih terbuka dan terdesentralisasi.
Meskipun reformasi ini penuh dengan peluang, namun juga disertai dengan berbagai tantangan. Bagaimana menemukan keseimbangan antara inovasi teknologi dan industri tradisional, bagaimana melindungi hak-hak kreator, dan bagaimana menghadapi masalah etika yang mungkin muncul, semua ini adalah masalah yang perlu dihadapi dan diselesaikan bersama oleh seluruh industri.
Bagaimanapun, dapat dipastikan bahwa industri hiburan sedang memasuki era baru. Di era baru ini, teknologi akan memainkan peran yang semakin penting, dan perusahaan serta pencipta yang dapat berhasil beradaptasi dan memimpin perubahan ini, akan memiliki kesempatan untuk mengambil posisi penting di peta hiburan masa depan.