Coin Center mempertanyakan teori hukum dalam pengadilan kerentanan Ethereum

Organisasi advokasi aset kripto Coin Center telah terlibat dalam persidangan kriminal Anton dan James Peraire-Bueno. Pasangan saudara ini dituduh memanfaatkan maksimal extractable value (MEV) Bot untuk menyerang blockchain Ethereum. Dalam amicus curiae yang diajukan pada hari Senin, Coin Center mempertanyakan salah satu teori kunci yang diajukan oleh pihak penuntut. Pihak penuntut mengklaim bahwa pasangan saudara ini merencanakan serangan MEV senilai 25 juta dolar pada bulan April 2023. Coin Center berpendapat bahwa klaim pemerintah AS tentang “verifikasi yang jujur” tidak memiliki substansi dan harus ditolak oleh pengadilan. Organisasi ini menekankan bahwa “verifikasi yang jujur” dalam komunitas aset kripto adalah verifikasi matematis, bukan penilaian hukum atau normatif. Coin Center menunjukkan bahwa terdakwa tidak melanggar aturan atau kontrol eksplisit dalam protokol Ethereum yang memerlukan intervensi eksternal atau penegakan. Amicus curiae tersebut mengkritik pihak penuntut yang berusaha memberlakukan pedoman perilaku baru di atas aturan protokol yang ada, dan berpendapat bahwa mengejar perilaku semacam itu melalui tuntutan pidana adalah tidak masuk akal dan merugikan. Pada hari ke-14 persidangan kasus Peraire-Bueno, amicus curiae menyerahkan pernyataan pendapat. Pihak penuntut AS menentang hal ini, berpendapat bahwa keterlibatan Coin Center dapat membuat juri cenderung membebaskan bersalah berdasarkan kebijakan, bukan dasar hukum. Inti dari kasus ini adalah eksploitasi kerentanan MEV Bot. Validator memanipulasi urutan transaksi dalam blok untuk memaksimalkan keuntungan. Hasil persidangan ini dapat berdampak signifikan pada trader dan platform aset kripto. Inner City Press melaporkan bahwa pengacara pemerintah AS berencana untuk berargumen bahwa para terdakwa menyamar sebagai “validator yang jujur” untuk melaksanakan serangan. Pembela Coin Center membantah klaim ini, menunjukkan bahwa dalam ekosistem Ethereum, “kejujuran” validator hanya berarti mematuhi aturan konsensus yang ditetapkan dalam perangkat lunak protokol. Organisasi ini memperingatkan bahwa mengadopsi teori penipuan “validator yang jujur” dari pihak penuntut akan bertentangan dengan praktik industri dan prinsip hukum yang telah ditetapkan, yaitu “tanpa kerugian hukum” dan “pemberitahuan yang adil”. Pengacara pembela membantah teori pihak penuntut, menyebutnya sebagai “tuduhan yang konyol”, dan dalam pernyataan pembukaan mengklaim bahwa “korbannya adalah Bot sandwich”. Pasangan saudara ini menghadapi tuduhan konspirasi untuk melakukan penipuan telekomunikasi, pencucian uang, dan konspirasi untuk menerima barang curian. Jika terbukti bersalah, mereka akan menghadapi konsekuensi yang lebih serius.