Pasar perumahan AS telah mencapai kebuntuan yang aneh. Inilah paradoksnya: suku bunga berada pada tingkat yang menakut-nakuti calon pembeli, namun masih cukup menarik sehingga pemilik rumah yang ada enggan melepaskan kesepakatan manis yang mereka dapatkan beberapa tahun yang lalu.

Jadi apa yang terjadi? Persediaan mengering. Tidak ada yang menjual karena meninggalkan hipotek 3% untuk membeli dengan 7% terasa seperti bunuh diri finansial. Sementara itu, pembeli pertama kali terjebak di pinggir lapangan, tidak mampu membeli karena kombinasi beracun dari suku bunga tinggi dan nilai rumah yang terinflasi. Keterjangkauan? Lupakan saja—itu telah direntangkan lebih tipis dari sebelumnya.

Dan pemotongan suku bunga yang semua orang harapkan? Ya, itu terlihat semakin tidak mungkin dari hari ke hari. Pasar terjebak dalam keadaan limbo ini di mana tidak ada pihak yang ingin mengalah terlebih dahulu. Penjual tidak mau bergerak, pembeli tidak mampu untuk bergerak, dan seluruh sistem hanya... terhenti.