Apa arti melonjaknya probabilitas penurunan suku bunga The Fed pada Desember dalam semalam? Serta inspirasi dari pergerakan historis
① Ekspektasi penurunan suku bunga melonjak dari 30% menjadi 65%, menandakan konsensus pasar sedang bergeser dari “wait and see” ke “pelonggaran yang pasti”, artinya titik balik likuiditas mungkin datang lebih awal.
② Pergeseran ekspektasi yang cepat seperti ini biasanya dipicu oleh sinyal makro kunci: data ketenagakerjaan melemah, inflasi inti menurun, atau pernyataan pejabat The Fed yang lebih dovish.
③ Berdasarkan pola historis, ketika ekspektasi penurunan suku bunga pertama kali menembus 50%, imbal hasil obligasi biasanya turun lebih dulu, saham teknologi dan emas rata-rata naik lebih dari 15% dalam tiga bulan.
④ Jika pada saat yang sama indeks dolar AS melemah dan indikator likuiditas membaik, maka aset berisiko sedang memasuki tahap awal “periode pengisian ulang likuiditas”.
⑤ Singkatnya: lonjakan ekspektasi penurunan suku bunga bukanlah hasil akhir, tapi sinyal perubahan mode pasar, menandakan “dana mulai menilai ulang masa depan”.
Beberapa contoh historis sebagai referensi:
Mei 2019: ekspektasi penurunan suku bunga naik dari 40% ke 70%, Nasdaq 3 bulan kemudian +12%.
Februari 2020: ekspektasi penurunan suku bunga melonjak, imbal hasil obligasi AS turun ke level terendah baru, emas +18%.
Oktober 2023: ekspektasi penurunan suku bunga pertama kali menembus 50%, BTC naik 40% dalam tiga bulan berikutnya.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Apa arti melonjaknya probabilitas penurunan suku bunga The Fed pada Desember dalam semalam? Serta inspirasi dari pergerakan historis
① Ekspektasi penurunan suku bunga melonjak dari 30% menjadi 65%, menandakan konsensus pasar sedang bergeser dari “wait and see” ke “pelonggaran yang pasti”, artinya titik balik likuiditas mungkin datang lebih awal.
② Pergeseran ekspektasi yang cepat seperti ini biasanya dipicu oleh sinyal makro kunci: data ketenagakerjaan melemah, inflasi inti menurun, atau pernyataan pejabat The Fed yang lebih dovish.
③ Berdasarkan pola historis, ketika ekspektasi penurunan suku bunga pertama kali menembus 50%, imbal hasil obligasi biasanya turun lebih dulu, saham teknologi dan emas rata-rata naik lebih dari 15% dalam tiga bulan.
④ Jika pada saat yang sama indeks dolar AS melemah dan indikator likuiditas membaik, maka aset berisiko sedang memasuki tahap awal “periode pengisian ulang likuiditas”.
⑤ Singkatnya: lonjakan ekspektasi penurunan suku bunga bukanlah hasil akhir, tapi sinyal perubahan mode pasar, menandakan “dana mulai menilai ulang masa depan”.
Beberapa contoh historis sebagai referensi:
Mei 2019: ekspektasi penurunan suku bunga naik dari 40% ke 70%, Nasdaq 3 bulan kemudian +12%.
Februari 2020: ekspektasi penurunan suku bunga melonjak, imbal hasil obligasi AS turun ke level terendah baru, emas +18%.
Oktober 2023: ekspektasi penurunan suku bunga pertama kali menembus 50%, BTC naik 40% dalam tiga bulan berikutnya.