#美国经济指标 Melihat ke belakang, Federal Reserve (The Fed) selalu menjadi sorotan utama pasar keuangan. Kali ini, pengumuman pensiun Presiden Federal Reserve Atlanta, Bostic, kembali mengingatkan saya pada berbagai situasi penuh dinamika di masa lalu. Dari krisis keuangan 2008 hingga sekarang, arah kebijakan The Fed selalu memengaruhi pasar global.
Sebagai perwakilan kubu hawkish, posisi Bostic selalu dekat dengan pusat pengambilan keputusan suku bunga. Kepergiannya tak diragukan lagi akan melemahkan suara hawkish di internal The Fed pada periode politik yang sensitif saat ini. Hal ini membuat saya teringat pada siklus kenaikan suku bunga The Fed tahun 2018, yang juga penuh kontroversi di bawah tekanan politik. Sejarah memang kerap berulang dengan cara yang menakjubkan.
Patut dicatat, Bostic sebelumnya pernah diperiksa karena masalah keuangan pribadi, yang mungkin memengaruhi prospek masa jabatannya. Kontroversi keuangan serupa pada tahun 2021 bahkan menyebabkan dua presiden The Fed mengundurkan diri. Berbagai peristiwa seperti ini terus menguji kredibilitas The Fed, sekaligus menyoroti pentingnya tata kelola institusi.
Kini, The Fed kembali dihadapkan pada dilema antara inflasi dan ketenagakerjaan. Bostic pernah memperingatkan bahwa pelonggaran yang berlebihan bisa “menyuntikkan darah segar” pada inflasi. Melihat ke belakang, pelajaran stagflasi pada 1970-an masih sangat relevan. Apa pun yang terjadi, setiap langkah The Fed akan memengaruhi ekonomi global, kita harus selalu waspada dan belajar dari sejarah.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
#美国经济指标 Melihat ke belakang, Federal Reserve (The Fed) selalu menjadi sorotan utama pasar keuangan. Kali ini, pengumuman pensiun Presiden Federal Reserve Atlanta, Bostic, kembali mengingatkan saya pada berbagai situasi penuh dinamika di masa lalu. Dari krisis keuangan 2008 hingga sekarang, arah kebijakan The Fed selalu memengaruhi pasar global.
Sebagai perwakilan kubu hawkish, posisi Bostic selalu dekat dengan pusat pengambilan keputusan suku bunga. Kepergiannya tak diragukan lagi akan melemahkan suara hawkish di internal The Fed pada periode politik yang sensitif saat ini. Hal ini membuat saya teringat pada siklus kenaikan suku bunga The Fed tahun 2018, yang juga penuh kontroversi di bawah tekanan politik. Sejarah memang kerap berulang dengan cara yang menakjubkan.
Patut dicatat, Bostic sebelumnya pernah diperiksa karena masalah keuangan pribadi, yang mungkin memengaruhi prospek masa jabatannya. Kontroversi keuangan serupa pada tahun 2021 bahkan menyebabkan dua presiden The Fed mengundurkan diri. Berbagai peristiwa seperti ini terus menguji kredibilitas The Fed, sekaligus menyoroti pentingnya tata kelola institusi.
Kini, The Fed kembali dihadapkan pada dilema antara inflasi dan ketenagakerjaan. Bostic pernah memperingatkan bahwa pelonggaran yang berlebihan bisa “menyuntikkan darah segar” pada inflasi. Melihat ke belakang, pelajaran stagflasi pada 1970-an masih sangat relevan. Apa pun yang terjadi, setiap langkah The Fed akan memengaruhi ekonomi global, kita harus selalu waspada dan belajar dari sejarah.