Singapura baru saja membongkar salah satu operasi pencucian uang terbesar di negaranya, dan pengungkapannya benar-benar luar biasa.
Su Binghai, tokoh sentral dalam skema pencucian uang senilai 160 miliar yuan ($22M+), asetnya senilai 260 juta yuan (~$36M) telah dibekukan dan dilelang di Inggris. Kita bicara tentang 9 apartemen mewah di London, plus—percaya atau tidak—fosil dinosaurus. Ya, fosil dinosaurus asli.
Ini kaitannya dengan crypto: kasus besar ini terhubung dengan penipuan crypto berbasis di Hong Kong, menandai perubahan signifikan dalam cara otoritas melacak penipuan aset digital lintas negara.
Kenapa ini penting:
Penegakan hukum internasional makin canggih. Regulator kini berkoordinasi dalam pemulihan aset lintas negara dalam skala yang jarang kita lihat sebelumnya. Kerja sama Inggris-Singapura-Hong Kong dalam satu kasus menunjukkan jaring pengawasan makin rapat.
Crypto tetap jadi titik lemah. Sementara aset tradisional (properti, barang koleksi) sudah disita, koneksi crypto Hong Kong menyoroti bagaimana aset digital masih terus dimanfaatkan dalam skema penipuan yang lebih besar.
Skalanya sangat besar. Kasus 160 miliar yuan bukan sekadar pencucian uang—ini adalah peringatan tentang keterkaitan kejahatan keuangan. Jika Anda menambahkan penipuan properti lintas negara + crypto, ini adalah operasi yang sangat canggih.
Kesimpulannya: Kasus ini membuktikan bahwa bahkan jaringan pencucian uang yang sangat canggih pun bisa dibongkar jika otoritas berkoordinasi secara efektif. Jika Anda menyimpan aset di yurisdiksi mencurigakan atau tercampur dengan dana hasil pencucian uang, regulator kini punya alat untuk membekukan dan memulihkannya—bahkan secara internasional.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Kasus Pencucian Uang Terkait Kripto Besar: Aset Tersangka Terbesar Singapura di Inggris Disita
Singapura baru saja membongkar salah satu operasi pencucian uang terbesar di negaranya, dan pengungkapannya benar-benar luar biasa.
Su Binghai, tokoh sentral dalam skema pencucian uang senilai 160 miliar yuan ($22M+), asetnya senilai 260 juta yuan (~$36M) telah dibekukan dan dilelang di Inggris. Kita bicara tentang 9 apartemen mewah di London, plus—percaya atau tidak—fosil dinosaurus. Ya, fosil dinosaurus asli.
Ini kaitannya dengan crypto: kasus besar ini terhubung dengan penipuan crypto berbasis di Hong Kong, menandai perubahan signifikan dalam cara otoritas melacak penipuan aset digital lintas negara.
Kenapa ini penting:
Penegakan hukum internasional makin canggih. Regulator kini berkoordinasi dalam pemulihan aset lintas negara dalam skala yang jarang kita lihat sebelumnya. Kerja sama Inggris-Singapura-Hong Kong dalam satu kasus menunjukkan jaring pengawasan makin rapat.
Crypto tetap jadi titik lemah. Sementara aset tradisional (properti, barang koleksi) sudah disita, koneksi crypto Hong Kong menyoroti bagaimana aset digital masih terus dimanfaatkan dalam skema penipuan yang lebih besar.
Skalanya sangat besar. Kasus 160 miliar yuan bukan sekadar pencucian uang—ini adalah peringatan tentang keterkaitan kejahatan keuangan. Jika Anda menambahkan penipuan properti lintas negara + crypto, ini adalah operasi yang sangat canggih.
Kesimpulannya: Kasus ini membuktikan bahwa bahkan jaringan pencucian uang yang sangat canggih pun bisa dibongkar jika otoritas berkoordinasi secara efektif. Jika Anda menyimpan aset di yurisdiksi mencurigakan atau tercampur dengan dana hasil pencucian uang, regulator kini punya alat untuk membekukan dan memulihkannya—bahkan secara internasional.