Ternyata, sebuah raksasa media sosial besar diduga mempertahankan ambang batas 17 pelanggaran sebelum mengambil tindakan terhadap akun yang memposting konten perdagangan seks. Dokumen pengadilan mengungkapkan kebijakan ini sebagai bagian dari gugatan yang sedang berlangsung. Sungguh mengejutkan memikirkan bahwa platform memiliki tingkat toleransi setinggi ini untuk jenis konten seperti ini. Hal ini membuat kita bertanya-tanya tentang prioritas moderasi konten mereka dan apakah alternatif terdesentralisasi dapat menangani masalah ini secara berbeda. Kasus ini menyoroti pertanyaan yang lebih luas tentang tata kelola dan akuntabilitas platform di ruang digital.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
6 Suka
Hadiah
6
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
ContractFreelancer
· 15jam yang lalu
nah angka ini benar-benar luar biasa, baru bergerak setelah 17 kali? Di mana tanggung jawab platform yang dijanjikan?
Lihat AsliBalas0
HodlKumamon
· 15jam yang lalu
Perlu 17 kali baru berhasil? Sekarang aku agak cemas... Data ini kelihatannya keterlaluan sampai-sampai seperti tidak nyata, tapi memang benar-benar ada di dokumen pengadilan.
Lihat AsliBalas0
PoetryOnChain
· 15jam yang lalu
Sudah 17 kali baru diproses? Platform ini benar-benar keterlaluan.
Lihat AsliBalas0
OnchainDetective
· 16jam yang lalu
17 kali baru diproses? Platform ini benar-benar tidak ada harapan.
Lihat AsliBalas0
BlockchainNewbie
· 16jam yang lalu
17 kali baru bisa diatur? Benar-benar tidak masuk akal...
Lihat AsliBalas0
OnchainSniper
· 16jam yang lalu
17 kali baru diproses? Ini pasti sangat tidak masuk akal...
Lihat AsliBalas0
GasGrillMaster
· 16jam yang lalu
Baru bertindak setelah 17 kali? Ini keterlaluan banget.
Ternyata, sebuah raksasa media sosial besar diduga mempertahankan ambang batas 17 pelanggaran sebelum mengambil tindakan terhadap akun yang memposting konten perdagangan seks. Dokumen pengadilan mengungkapkan kebijakan ini sebagai bagian dari gugatan yang sedang berlangsung. Sungguh mengejutkan memikirkan bahwa platform memiliki tingkat toleransi setinggi ini untuk jenis konten seperti ini. Hal ini membuat kita bertanya-tanya tentang prioritas moderasi konten mereka dan apakah alternatif terdesentralisasi dapat menangani masalah ini secara berbeda. Kasus ini menyoroti pertanyaan yang lebih luas tentang tata kelola dan akuntabilitas platform di ruang digital.