Sekarang pemerintah Amerika Serikat menghadapi situasi yang canggung: kecepatan membayar bunga hampir menyamai kecepatan menghasilkan uang.

Saat ini, pengeluaran bunga menyumbang sekitar 14% dari total pengeluaran federal, padahal imbal hasil obligasi pemerintah baru sekitar 3,7%. Coba bayangkan, jika suku bunga naik sedikit saja, betapa tegangnya kondisi fiskal? Setiap fluktuasi suku bunga akan menjadi sangat sensitif.

Hassett kemungkinan besar akan menjadi kandidat pilihan Trump untuk Ketua The Fed berikutnya, dan jelas berada di kubu yang mendukung pemotongan suku bunga. Tapi sebenarnya, pertimbangan untuk menurunkan suku bunga sekarang bukan karena ekonomi butuh stimulus, melainkan murni karena biaya bunga yang terlalu tinggi sudah tidak tertahankan lagi.

Selanjutnya saya akan fokus pada dua hal:

Pertama, pencalonan resmi Ketua The Fed berikutnya dan pernyataan publiknya. Apakah dia akan memprioritaskan pengendalian inflasi, atau menomorsatukan pertumbuhan ekonomi.

Kedua, reaksi obligasi jangka panjang terhadap ekspektasi penurunan suku bunga. Yang menarik, jika pasar semakin yakin akan ada pemotongan suku bunga, justru suku bunga jangka panjang bisa saja tidak ikut turun.

Sangat mungkin terjadi situasi seperti ini: suku bunga jangka pendek memang turun, tapi suku bunga jangka panjang justru didorong naik oleh pasar, sehingga tekanan fiskal tidak berkurang, malah makin berat.

Lalu, apa dampaknya untuk BTC?

Pertama, pasar sudah memprediksi pemotongan suku bunga pada Desember, jadi ini mungkin bukan sentimen positif baru untuk BTC.

Kedua, jika ekonomi AS benar-benar tidak kuat bertahan, pemotongan suku bunga akan melemahkan dolar, suku bunga riil turun, dan BTC memang bisa mendapat dukungan likuiditas lebih besar.

Tapi harus diwaspadai kemungkinan lain: jika pasar menafsirkan pemotongan suku bunga sebagai "ekonomi benar-benar tidak kuat bertahan", maka selera risiko akan menurun. Dalam situasi seperti ini, kemungkinan BTC ditekan turun dalam jangka pendek justru lebih besar.