Harga Emas Internasional Mencapai Rekor Tertinggi Sejarah
Harga emas sedang mencapai rekor tertinggi sepanjang masa. Per 5 Juli 2023, emas internasional mencatatkan harga sebesar 3.337,04 dolar AS per ons, meningkat 27% dibandingkan awal tahun dan 39% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Harga emas spot domestik juga naik menjadi 635.000 won per 1 don(3,75g), meningkat 43% dibandingkan Juli tahun lalu.
Melihat grafik dari Korea Gold Exchange, tren naik yang jelas terlihat hingga Mei, dan saat ini tren kenaikan sedikit melambat, namun sinyal penurunan besar belum muncul. Karena harga emas domestik dan internasional bergerak dalam arah yang sama, memahami konteks pasar emas global sangat penting untuk memprediksi arah pasar di masa depan.
Empat Faktor Kunci yang Mendorong Permintaan Emas Internasional
Kelemahan Dolar dan Tren Des dolarisasi
Beberapa negara berupaya mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS dalam perdagangan internasional. Ini dilakukan untuk memperkuat kedaulatan ekonomi dan menghindari sanksi dari AS. China secara aktif mendorong internasionalisasi yuan, sementara India memperluas penggunaan rupee. Kebijakan des dolarisasi ini menyebabkan melemahnya dolar dan meningkatkan permintaan emas sebagai faktor pendorong.
Ketegangan Geopolitik yang Meningkat
Emas dikenal sebagai aset aman, dan permintaan meningkat saat ketidakpastian tinggi. Konflik perdagangan AS-China, perang Rusia, dan ketidakstabilan di Timur Tengah telah mendorong kenaikan harga emas. Pengalaman masa lalu saat krisis keuangan 2008 dan pandemi COVID-19 tahun 2020 menunjukkan bahwa harga emas mencapai rekor tertinggi selama periode tersebut.
Sinyal Lemahnya Ekonomi Negara Maju
Tekanan inflasi di AS dan kekhawatiran perlambatan pertumbuhan di Eropa mendorong investor ke aset aman. Semakin tinggi ketidakpastian ekonomi, semakin menarik emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
Penurunan Suku Bunga Bank Sentral
Ketika suku bunga turun, daya tarik aset berbasis bunga berkurang, sehingga biaya peluang memegang emas berkurang. Penurunan suku bunga juga sering dianggap sebagai sinyal perlambatan ekonomi, yang mendorong aliran dana ke emas. Contohnya, setelah Federal Reserve menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada September tahun lalu, harga emas internasional melonjak tajam.
Prospek Harga Emas Internasional 2025: Pandangan Para Ahli Berbeda
Prospek Bullish Mayoritas
Sebagian besar lembaga keuangan internasional memperkirakan kenaikan lebih lanjut harga emas internasional tahun ini. JP Morgan dalam laporannya baru-baru ini menetapkan target harga akhir tahun sebesar 3.675 dolar AS per ons. Mengingat harga saat ini sudah melewati 3.337 dolar dan masih tersisa sekitar 5 bulan, skenario ini dianggap cukup realistis.
Goldman Sachs dan CitiGroup menargetkan harga sekitar 3.000 dolar AS per ons pada awal 2025, yang sudah tercapai. Konsensus dari bank dan perusahaan pemurnian yang dihimpun oleh Financial Times memperkirakan harga sekitar 2.795 dolar AS per ons hingga akhir tahun, meskipun kenyataannya sudah jauh melampaui prediksi tersebut.
Prospek Bearish Minoritas
Barclays dan Macquarie menargetkan harga sekitar 2.500 dolar AS per ons hingga akhir tahun, yang berarti sekitar 25% lebih rendah dari level saat ini. Namun, mengingat faktor-faktor struktural yang mendukung tren kenaikan saat ini, kemungkinan skenario ini relatif kecil.
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Berinvestasi
Jika menggabungkan berbagai prospek, kemungkinan besar harga emas internasional akan terus didukung momentum kenaikan hingga 2025. Namun, potensi koreksi di paruh kedua tahun oleh beberapa ahli tidak bisa diabaikan, sehingga manajemen risiko dan pengelolaan posisi harus dilakukan dengan hati-hati. Terutama, penting untuk terus memantau perubahan suku bunga acuan, isu geopolitik, dan tren dolar AS, serta merespons sinyal pasar secara cepat dan tepat.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
2025년 harga emas internasional dan analisis faktor kenaikan: Berapa target akhir tahun?
Harga Emas Internasional Mencapai Rekor Tertinggi Sejarah
Harga emas sedang mencapai rekor tertinggi sepanjang masa. Per 5 Juli 2023, emas internasional mencatatkan harga sebesar 3.337,04 dolar AS per ons, meningkat 27% dibandingkan awal tahun dan 39% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Harga emas spot domestik juga naik menjadi 635.000 won per 1 don(3,75g), meningkat 43% dibandingkan Juli tahun lalu.
Melihat grafik dari Korea Gold Exchange, tren naik yang jelas terlihat hingga Mei, dan saat ini tren kenaikan sedikit melambat, namun sinyal penurunan besar belum muncul. Karena harga emas domestik dan internasional bergerak dalam arah yang sama, memahami konteks pasar emas global sangat penting untuk memprediksi arah pasar di masa depan.
Empat Faktor Kunci yang Mendorong Permintaan Emas Internasional
Kelemahan Dolar dan Tren Des dolarisasi
Beberapa negara berupaya mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS dalam perdagangan internasional. Ini dilakukan untuk memperkuat kedaulatan ekonomi dan menghindari sanksi dari AS. China secara aktif mendorong internasionalisasi yuan, sementara India memperluas penggunaan rupee. Kebijakan des dolarisasi ini menyebabkan melemahnya dolar dan meningkatkan permintaan emas sebagai faktor pendorong.
Ketegangan Geopolitik yang Meningkat
Emas dikenal sebagai aset aman, dan permintaan meningkat saat ketidakpastian tinggi. Konflik perdagangan AS-China, perang Rusia, dan ketidakstabilan di Timur Tengah telah mendorong kenaikan harga emas. Pengalaman masa lalu saat krisis keuangan 2008 dan pandemi COVID-19 tahun 2020 menunjukkan bahwa harga emas mencapai rekor tertinggi selama periode tersebut.
Sinyal Lemahnya Ekonomi Negara Maju
Tekanan inflasi di AS dan kekhawatiran perlambatan pertumbuhan di Eropa mendorong investor ke aset aman. Semakin tinggi ketidakpastian ekonomi, semakin menarik emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
Penurunan Suku Bunga Bank Sentral
Ketika suku bunga turun, daya tarik aset berbasis bunga berkurang, sehingga biaya peluang memegang emas berkurang. Penurunan suku bunga juga sering dianggap sebagai sinyal perlambatan ekonomi, yang mendorong aliran dana ke emas. Contohnya, setelah Federal Reserve menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada September tahun lalu, harga emas internasional melonjak tajam.
Prospek Harga Emas Internasional 2025: Pandangan Para Ahli Berbeda
Prospek Bullish Mayoritas
Sebagian besar lembaga keuangan internasional memperkirakan kenaikan lebih lanjut harga emas internasional tahun ini. JP Morgan dalam laporannya baru-baru ini menetapkan target harga akhir tahun sebesar 3.675 dolar AS per ons. Mengingat harga saat ini sudah melewati 3.337 dolar dan masih tersisa sekitar 5 bulan, skenario ini dianggap cukup realistis.
Goldman Sachs dan CitiGroup menargetkan harga sekitar 3.000 dolar AS per ons pada awal 2025, yang sudah tercapai. Konsensus dari bank dan perusahaan pemurnian yang dihimpun oleh Financial Times memperkirakan harga sekitar 2.795 dolar AS per ons hingga akhir tahun, meskipun kenyataannya sudah jauh melampaui prediksi tersebut.
Prospek Bearish Minoritas
Barclays dan Macquarie menargetkan harga sekitar 2.500 dolar AS per ons hingga akhir tahun, yang berarti sekitar 25% lebih rendah dari level saat ini. Namun, mengingat faktor-faktor struktural yang mendukung tren kenaikan saat ini, kemungkinan skenario ini relatif kecil.
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Berinvestasi
Jika menggabungkan berbagai prospek, kemungkinan besar harga emas internasional akan terus didukung momentum kenaikan hingga 2025. Namun, potensi koreksi di paruh kedua tahun oleh beberapa ahli tidak bisa diabaikan, sehingga manajemen risiko dan pengelolaan posisi harus dilakukan dengan hati-hati. Terutama, penting untuk terus memantau perubahan suku bunga acuan, isu geopolitik, dan tren dolar AS, serta merespons sinyal pasar secara cepat dan tepat.