Ketika mendengarkan berita ekonomi, Anda akan sering mendengar istilah dengan indeks saham (Stock Index) muncul. Mulai dari NASDAQ 100 Amerika Serikat hingga Nikkei 225 Jepang. Tapi apa sebenarnya arti dari istilah-istilah ini dan seberapa penting mereka untuk investasi
Dasarnya, indeks saham adalah angka yang menunjukkan perubahan harga saham dalam kelompok perusahaan seperti indeks SET High Dividend 30 di Thailand yang mengikuti harga saham dari 30 perusahaan dengan nilai pasar tinggi, likuiditas tinggi, dan tingkat dividen yang baik
Karakteristik utama dari index yang baik
Indeks saham yang bermanfaat harus memiliki karakteristik unggul, mampu menjadi aset investasi yang nyata, dan transparan dalam operasinya. Banyak dana indeks memilih menggunakan indeks SET50 dan SET100 sebagai acuan. Perbedaan antara kinerja dana dan indeks acuan disebut Tracking Error. Semakin rendah nilai ini, semakin efektif dana tersebut dalam meniru kinerja indeks
Sistem perhitungan index utama ada tiga jenis
Ternyata tidak ada satu metode perhitungan indeks saja, melainkan masing-masing menggunakan prinsip yang berbeda
Jenis 1: Indeks berbobot kapitalisasi pasar (Capitalization-weighted)
Perusahaan besar dengan Market Cap tinggi akan lebih berpengaruh terhadap naik turunnya indeks. Umumnya digunakan dalam indeks S&P 500, FTSE 100, dan SET di Thailand
Bayangkan indeks G yang terdiri dari saham A dengan harga 4 baht sebanyak 100 saham dan saham B dengan harga 5 baht sebanyak 200 saham. Nilai pasar dihitung dari Harga × Jumlah saham
Saham A = 4 × 100 = 400
Saham B = 5 × 200 = 1.000
Total Market Cap = 1.400
Proporsi dalam indeks G:
Saham A = (400 ÷ 1.400) × 100 = 28.57%
Saham B = (1.000 ÷ 1.400) × 100 = 71.43%
Terlihat bahwa saham B yang memiliki Market Cap lebih besar memiliki representasi yang lebih dominan dalam indeks
Jenis 2: Indeks berbobot harga (Price-weighted)
Dalam sistem ini, saham dengan harga tinggi akan “memiliki bobot” lebih besar daripada saham dengan harga rendah. Indeks Dow Jones dan Nikkei 225 menggunakan metode ini
Contohnya, indeks G terdiri dari saham A dengan harga 5 baht, saham B 10 baht, dan saham C 15 baht. Proporsinya dihitung dari:
Saham A = [5 ÷ (5+10+15)] × 100 = 16.67%
Saham B = [10 ÷ (5+10+15)] × 100 = 33.33%
Saham C = [15 ÷ (5+10+15)] × 100 = 50.00%
Saham C yang memiliki harga tertinggi akan memiliki pengaruh terbesar terhadap indeks
Jenis 3: Indeks berbobot sama (Equal-weighted)
Metode paling sederhana adalah memberikan bobot yang sama kepada semua saham. Sistem ini menyebarkan risiko dengan baik, tetapi kekurangannya indeks bisa berubah dengan cepat dan sulit diprediksi
Indeks saham yang diikuti di Thailand
Selain SET yang mengikuti seluruh saham, Thailand juga memiliki SET50 dan SET100 yang merupakan pilihan populer
Kedua indeks ini menunjukkan pergerakan harga dari 50 dan 100 perusahaan terkemuka dengan Market Cap tertinggi, dengan volume perdagangan tinggi dan jumlah pemegang saham ritel yang memenuhi kriteria tertentu
Perhitungannya dilakukan sebagai berikut:
SET50/100 = Nilai pasar saat ini (CMV) ÷ Nilai pasar dasar (BMV) × 1.000
Tanggal dasar SET50: 16 Agustus 1995
Tanggal dasar SET100: 30 April 2005
Nilai awal keduanya: 1.000 poin
Perlu dicatat bahwa daftar perusahaan dalam kedua indeks ini berubah setiap tahun (Juni dan Desember)
Indeks saham unggulan dunia
S&P 500 (Amerika Serikat)
Indeks dari “perekonomian terbesar” adalah S&P 500 yang mengikuti 500 perusahaan besar yang terdaftar di pasar saham AS. Menggunakan sistem berbobot kapitalisasi pasar yang menitikberatkan perusahaan besar
Contoh perusahaan dalam indeks: Apple, Microsoft, Amazon, Berkshire Hathaway, Visa
Memiliki volume perdagangan yang besar dan dianggap sebagai indikator terbaik untuk ekonomi AS dan pasar global secara keseluruhan
Dow Jones Industrial Index (Amerika Serikat)
Indeks yang paling lama di Amerika ini menggunakan sistem berbobot harga dan mengikuti 30 perusahaan saja. Meskipun sedikit, semuanya adalah perusahaan raksasa seperti Microsoft, Coca-Cola, Apple, McDonald’s
Disusun oleh S&P Dow Jones Indices
NASDAQ 100 (Amerika Serikat)
Pilihan bagi investor yang tertarik dengan teknologi dan inovasi. NASDAQ 100 mencakup 100 perusahaan (bukan lembaga keuangan) yang terdaftar di pasar Nasdaq
Proporsinya: Apple (AAPL), Amazon (AMZN), Microsoft (MSFT), Alphabet (GOOG, GOOGL) sebagai inti. Keempatnya adalah “raksasa ratusan miliar dolar” yang mendorong ekonomi digital
Tanggal peluncuran: 31 Januari 1985
Nikkei 225 (Jepang)
Perwakilan ekonomi Jepang adalah Nikkei 225 yang mengikuti 225 perusahaan terkemuka Jepang yang terdaftar di Bursa Efek Tokyo. Disusun oleh surat kabar Nikkei sejak 7 September 1950 (lebih dari 70 tahun)
Menjadi indikator kondisi pasar saham Jepang dan ekonomi pasca Perang Dunia II
FTSE 100 (Inggris)
Indeks 100 perusahaan dengan Market Cap tertinggi di Bursa Efek London. Saham FTSE 100 menyumbang 81% dari total nilai pasar indeks utama Inggris. Karena proporsi ini tinggi, indeks ini digunakan sebagai indikator pasar Inggris
Disusun oleh FTSE Group (Perusahaan di Bursa Efek London)
Perusahaan: Tesco, Unilever, Barclays
DAX 30 (Jerman)
Indeks yang mirip dengan Dow Jones di Jerman ini terdiri dari 30 perusahaan “blue chip” terkemuka yang terdaftar di Bursa Frankfurt
Karena jumlah perusahaan yang sedikit (hanya 30 perusahaan), indeks DAX 30 mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi ekonomi Jerman secara keseluruhan
Tanggal peluncuran: 1 Juli 1988
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Bagaimana indeks saham mencerminkan kondisi pasar, cara perhitungan, dan indeks populer di seluruh dunia
Memahami index saham secara mendalam
Ketika mendengarkan berita ekonomi, Anda akan sering mendengar istilah dengan indeks saham (Stock Index) muncul. Mulai dari NASDAQ 100 Amerika Serikat hingga Nikkei 225 Jepang. Tapi apa sebenarnya arti dari istilah-istilah ini dan seberapa penting mereka untuk investasi
Dasarnya, indeks saham adalah angka yang menunjukkan perubahan harga saham dalam kelompok perusahaan seperti indeks SET High Dividend 30 di Thailand yang mengikuti harga saham dari 30 perusahaan dengan nilai pasar tinggi, likuiditas tinggi, dan tingkat dividen yang baik
Karakteristik utama dari index yang baik
Indeks saham yang bermanfaat harus memiliki karakteristik unggul, mampu menjadi aset investasi yang nyata, dan transparan dalam operasinya. Banyak dana indeks memilih menggunakan indeks SET50 dan SET100 sebagai acuan. Perbedaan antara kinerja dana dan indeks acuan disebut Tracking Error. Semakin rendah nilai ini, semakin efektif dana tersebut dalam meniru kinerja indeks
Sistem perhitungan index utama ada tiga jenis
Ternyata tidak ada satu metode perhitungan indeks saja, melainkan masing-masing menggunakan prinsip yang berbeda
Jenis 1: Indeks berbobot kapitalisasi pasar (Capitalization-weighted)
Perusahaan besar dengan Market Cap tinggi akan lebih berpengaruh terhadap naik turunnya indeks. Umumnya digunakan dalam indeks S&P 500, FTSE 100, dan SET di Thailand
Bayangkan indeks G yang terdiri dari saham A dengan harga 4 baht sebanyak 100 saham dan saham B dengan harga 5 baht sebanyak 200 saham. Nilai pasar dihitung dari Harga × Jumlah saham
Proporsi dalam indeks G:
Terlihat bahwa saham B yang memiliki Market Cap lebih besar memiliki representasi yang lebih dominan dalam indeks
Jenis 2: Indeks berbobot harga (Price-weighted)
Dalam sistem ini, saham dengan harga tinggi akan “memiliki bobot” lebih besar daripada saham dengan harga rendah. Indeks Dow Jones dan Nikkei 225 menggunakan metode ini
Contohnya, indeks G terdiri dari saham A dengan harga 5 baht, saham B 10 baht, dan saham C 15 baht. Proporsinya dihitung dari:
Saham C yang memiliki harga tertinggi akan memiliki pengaruh terbesar terhadap indeks
Jenis 3: Indeks berbobot sama (Equal-weighted)
Metode paling sederhana adalah memberikan bobot yang sama kepada semua saham. Sistem ini menyebarkan risiko dengan baik, tetapi kekurangannya indeks bisa berubah dengan cepat dan sulit diprediksi
Indeks saham yang diikuti di Thailand
Selain SET yang mengikuti seluruh saham, Thailand juga memiliki SET50 dan SET100 yang merupakan pilihan populer
Kedua indeks ini menunjukkan pergerakan harga dari 50 dan 100 perusahaan terkemuka dengan Market Cap tertinggi, dengan volume perdagangan tinggi dan jumlah pemegang saham ritel yang memenuhi kriteria tertentu
Perhitungannya dilakukan sebagai berikut:
SET50/100 = Nilai pasar saat ini (CMV) ÷ Nilai pasar dasar (BMV) × 1.000
Perlu dicatat bahwa daftar perusahaan dalam kedua indeks ini berubah setiap tahun (Juni dan Desember)
Indeks saham unggulan dunia
S&P 500 (Amerika Serikat)
Indeks dari “perekonomian terbesar” adalah S&P 500 yang mengikuti 500 perusahaan besar yang terdaftar di pasar saham AS. Menggunakan sistem berbobot kapitalisasi pasar yang menitikberatkan perusahaan besar
Contoh perusahaan dalam indeks: Apple, Microsoft, Amazon, Berkshire Hathaway, Visa
Memiliki volume perdagangan yang besar dan dianggap sebagai indikator terbaik untuk ekonomi AS dan pasar global secara keseluruhan
Dow Jones Industrial Index (Amerika Serikat)
Indeks yang paling lama di Amerika ini menggunakan sistem berbobot harga dan mengikuti 30 perusahaan saja. Meskipun sedikit, semuanya adalah perusahaan raksasa seperti Microsoft, Coca-Cola, Apple, McDonald’s
Disusun oleh S&P Dow Jones Indices
NASDAQ 100 (Amerika Serikat)
Pilihan bagi investor yang tertarik dengan teknologi dan inovasi. NASDAQ 100 mencakup 100 perusahaan (bukan lembaga keuangan) yang terdaftar di pasar Nasdaq
Proporsinya: Apple (AAPL), Amazon (AMZN), Microsoft (MSFT), Alphabet (GOOG, GOOGL) sebagai inti. Keempatnya adalah “raksasa ratusan miliar dolar” yang mendorong ekonomi digital
Tanggal peluncuran: 31 Januari 1985
Nikkei 225 (Jepang)
Perwakilan ekonomi Jepang adalah Nikkei 225 yang mengikuti 225 perusahaan terkemuka Jepang yang terdaftar di Bursa Efek Tokyo. Disusun oleh surat kabar Nikkei sejak 7 September 1950 (lebih dari 70 tahun)
Menjadi indikator kondisi pasar saham Jepang dan ekonomi pasca Perang Dunia II
FTSE 100 (Inggris)
Indeks 100 perusahaan dengan Market Cap tertinggi di Bursa Efek London. Saham FTSE 100 menyumbang 81% dari total nilai pasar indeks utama Inggris. Karena proporsi ini tinggi, indeks ini digunakan sebagai indikator pasar Inggris
Disusun oleh FTSE Group (Perusahaan di Bursa Efek London)
Perusahaan: Tesco, Unilever, Barclays
DAX 30 (Jerman)
Indeks yang mirip dengan Dow Jones di Jerman ini terdiri dari 30 perusahaan “blue chip” terkemuka yang terdaftar di Bursa Frankfurt
Karena jumlah perusahaan yang sedikit (hanya 30 perusahaan), indeks DAX 30 mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi ekonomi Jerman secara keseluruhan
Tanggal peluncuran: 1 Juli 1988