Bitcoin menembus di bawah 100.000 dolar AS, pasar kripto terus mengalami pembersihan: Tiga sinyal mungkin menandakan datangnya pemulihan

Bitcoin (BTC) jatuh di bawah 100.000 dolar AS, memicu kepanikan pasar; Federal Reserve baru-baru ini menyuntikkan likuiditas lebih dari 41,5 miliar dolar AS, China menghentikan kenaikan tarif impor terhadap AS, dan Kanada, serta mengurangi tarif impor terhadap beberapa produk pertanian, sehingga suasana risiko global membaik; data dari lembaga menunjukkan bahwa investor besar masih terus menambah kepemilikan BTC. Meski pasar menghadapi tekanan jangka pendek, perbaikan likuiditas dan makroekonomi dapat membuka jalan bagi pemulihan bertahap pasar kripto.

Federal Reserve Melambatkan Langkah Pengencangan, Likuiditas Pasar Kembali Pulih

Federal Reserve baru-baru ini memberi sinyal untuk menghentikan siklus Quantitative Tightening (QT), mengumumkan akan berhenti mengurangi neraca aset dan mulai menginvestasikan kembali hasil obligasi yang jatuh tempo. Dalam beberapa hari terakhir, Fed telah menyuntikkan sekitar 41,5 miliar dolar AS tambahan likuiditas, hanya hari ini sebesar 3,4 miliar dolar. Selain itu, pada 31 Oktober, Fed melalui fasilitas repo (SRF) menyuntikkan 29,4 miliar dolar AS untuk meredakan ketegangan likuiditas di sistem perbankan. Langkah ini membuat cadangan bank mendekati 2,8 triliun dolar AS, dan kondisi pasar dana jangka pendek membaik secara signifikan. Sebelumnya, siklus pengencangan menyebabkan likuiditas Bitcoin dan sebagian besar aset kripto menurun drastis. Pemulihan likuiditas saat ini dapat menarik dana baru masuk, menciptakan kondisi untuk rebound pasar kripto.

China Hentikan Kenaikan Tarif Impor, Aset Risiko Global Menguat

Otoritas China mengumumkan penghentian kenaikan tarif tambahan sebesar 24% terhadap barang-barang AS selama satu tahun, serta menurunkan tarif impor beberapa produk pertanian hingga 15%. Langkah ini dipandang sebagai sinyal meredanya ketegangan perdagangan antara China dan AS. Perusahaan milik negara China, COFCO, juga kembali membeli kedelai dari AS, yang merupakan pembelian pertama sejak awal tahun. Perkembangan ini mengurangi ketidakpastian pasar global dan secara tidak langsung mendukung aset risiko termasuk Bitcoin dan saham. Perbaikan makroekonomi dan stabilitas hubungan perdagangan diharapkan memberi dorongan eksternal bagi rebound bertahap pasar kripto.

Aliran Dana Institusional dan Tren Kepemilikan Menunjukkan Ciri Dasar di Bawah

Meski harga Bitcoin turun lebih dari 20% dari puncaknya pada Oktober dan kapitalisasi pasar menyusut sekitar 1 triliun dolar AS, data on-chain menunjukkan bahwa investor besar tetap terus menambah BTC. Lembaga analisis blockchain Checkonchain melaporkan bahwa dalam beberapa hari terakhir, puluhan miliar dolar BTC kembali masuk ke bursa, membantu menjaga harga Bitcoin di sekitar 100.000 dolar AS. Wintermute, perusahaan perdagangan kripto, menyatakan bahwa struktur pasar saat ini lebih sehat dibandingkan tahun 2022, tetapi untuk mencapai pemulihan nyata, diperlukan masuknya dana baru melalui ETF dan produk institusional. Sementara itu, modal perlahan mengalir ke aset tradisional dan teknologi, terutama saham berbasis AI dan pasar prediksi seperti Polymarket. Hal ini menyebabkan performa aset kripto tertinggal dari pasar risiko lainnya pada tahun 2025. Wintermute juga menambahkan bahwa model siklus halving Bitcoin empat tahunan sudah mulai tidak berlaku lagi.

Penutup

Meski Bitcoin menghadapi tekanan jangka pendek dan suasana pasar tetap berhati-hati, pelambatan langkah pengencangan Fed, sinyal positif dari China, serta akumulasi BTC oleh institusi menunjukkan potensi titik balik pemulihan. Bagi investor, pergerakan likuiditas dan dana ETF dalam beberapa minggu ke depan akan menjadi indikator kunci dalam menilai kapan pasar kripto akan memulai siklus kenaikan kembali.