FSA Jepang mendukung pilot stablecoin dengan bank-bank besar untuk menguji sistem pembayaran digital.
Proyek ini mempelajari bagaimana bank dapat mengeluarkan stablecoin sesuai dengan hukum keuangan Jepang.
Pilot dimulai pada November 2025 di bawah Proyek Inovasi Pembayaran Baru.
Otoritas Jasa Keuangan (FSA) di Jepang telah memberikan program pilot untuk mengimplementasikan penerbitan stablecoin oleh tiga bank terbesar di negara tersebut. Inisiatif ini mencakup Mizuho Bank, MUFG, dan SMBC, yang merupakan langkah terkoordinasi dalam pengembangan sistem pembayaran digital.
Selain bank-bank tersebut, Mitsubishi Corporation, Progmat Inc., dan Mitsubishi UFJ Trust and Banking Corporation akan berpartisipasi. Proyek ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana kelompok perbankan dapat secara bersama-sama menerbitkan stablecoin sesuai kerangka hukum Jepang untuk instrumen pembayaran elektronik.
Fokus pada Kepatuhan Regulasi dan Implementasi Praktis
FSA menyatakan bahwa pilot ini akan menilai apakah penerbitan dan operasi stablecoin tersebut dapat sesuai dengan hukum keuangan yang ada. Selain itu, akan diuji apakah proses ini dapat dilakukan secara sah dan tepat dalam kerangka regulasi saat ini. Efisiensi operasional, pengelolaan data, dan parameter keamanan akan diuji dalam eksperimen ini.
Pentingnya kepatuhan akan menjadi inti dari studi ini, di mana sistem stablecoin akan berada di bawah pengawasan regulasi keuangan yang ketat. Institusi yang terlibat diharapkan berbagi informasi dan pengetahuan teknis selama tahap pilot.
Integrasi dengan Proyek Inovasi Pembayaran Jepang
Inisiatif ini merupakan program utama pertama di bawah Proyek Inovasi Pembayaran Baru (PIP) dari FSA. PIP diluncurkan dalam Hub Bukti Konsep FinTech yang sudah ada sejak 2017. Hub ini mendukung solusi fintech eksperimental dan membantu lembaga keuangan menguji teknologi baru dalam lingkungan yang terkendali.
FSA berencana menggunakan PIP untuk mendorong inovasi dalam pembayaran berbasis blockchain dan meningkatkan infrastruktur keuangan digital yang ada di Jepang. Uji coba stablecoin ini akan menjadi dasar pola regulasi dan potensi penerapan massal.
Garis Waktu yang Diharapkan dan Implikasi Lebih Luas
Proyek ini akan dimulai pada November 2025 dan diperkirakan berlangsung tanpa batas waktu tertentu. Hasilnya akan dilaporkan di situs web FSA. Temuan ini akan mencakup interpretasi hukum, penilaian kepatuhan, dan rekomendasi penggunaan stablecoin dalam pembayaran domestik. Pilot ini dianggap sebagai langkah besar menuju modernisasi jaringan keuangan di Jepang. Jepang baru-baru ini mengizinkan bank memegang Bitcoin dan menawarkan layanan kripto di bawah aturan keuangan dan pengawasan yang lebih ketat.
Ini juga menunjukkan kesediaan pemerintah untuk membangun ekonomi digital yang aman dan efektif. Kemitraan antara bank-bank besar ini merupakan indikator dari upaya bersama untuk membangun sistem pembayaran digital yang andal dan sesuai dengan tujuan kebijakan publik.
Awal tahun ini, FSA Jepang mengusulkan aturan kripto baru dengan dua jenis aset dan berencana menyelaraskan aset digital dengan hukum sekuritas pada tahun 2026. Eksperimen stablecoin ini menunjukkan bahwa Jepang masih berusaha menemukan keseimbangan antara inovasi keuangan dan regulasi.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
FSA Jepang Menyetujui Pilot Stablecoin Utama Bersama Mizuho, MUFG, dan SMBC untuk Meningkatkan Pembayaran Digital S...
FSA Jepang mendukung pilot stablecoin dengan bank-bank besar untuk menguji sistem pembayaran digital.
Proyek ini mempelajari bagaimana bank dapat mengeluarkan stablecoin sesuai dengan hukum keuangan Jepang.
Pilot dimulai pada November 2025 di bawah Proyek Inovasi Pembayaran Baru.
Otoritas Jasa Keuangan (FSA) di Jepang telah memberikan program pilot untuk mengimplementasikan penerbitan stablecoin oleh tiga bank terbesar di negara tersebut. Inisiatif ini mencakup Mizuho Bank, MUFG, dan SMBC, yang merupakan langkah terkoordinasi dalam pengembangan sistem pembayaran digital.
Selain bank-bank tersebut, Mitsubishi Corporation, Progmat Inc., dan Mitsubishi UFJ Trust and Banking Corporation akan berpartisipasi. Proyek ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana kelompok perbankan dapat secara bersama-sama menerbitkan stablecoin sesuai kerangka hukum Jepang untuk instrumen pembayaran elektronik.
Fokus pada Kepatuhan Regulasi dan Implementasi Praktis
FSA menyatakan bahwa pilot ini akan menilai apakah penerbitan dan operasi stablecoin tersebut dapat sesuai dengan hukum keuangan yang ada. Selain itu, akan diuji apakah proses ini dapat dilakukan secara sah dan tepat dalam kerangka regulasi saat ini. Efisiensi operasional, pengelolaan data, dan parameter keamanan akan diuji dalam eksperimen ini.
Pentingnya kepatuhan akan menjadi inti dari studi ini, di mana sistem stablecoin akan berada di bawah pengawasan regulasi keuangan yang ketat. Institusi yang terlibat diharapkan berbagi informasi dan pengetahuan teknis selama tahap pilot.
Integrasi dengan Proyek Inovasi Pembayaran Jepang
Inisiatif ini merupakan program utama pertama di bawah Proyek Inovasi Pembayaran Baru (PIP) dari FSA. PIP diluncurkan dalam Hub Bukti Konsep FinTech yang sudah ada sejak 2017. Hub ini mendukung solusi fintech eksperimental dan membantu lembaga keuangan menguji teknologi baru dalam lingkungan yang terkendali.
FSA berencana menggunakan PIP untuk mendorong inovasi dalam pembayaran berbasis blockchain dan meningkatkan infrastruktur keuangan digital yang ada di Jepang. Uji coba stablecoin ini akan menjadi dasar pola regulasi dan potensi penerapan massal.
Garis Waktu yang Diharapkan dan Implikasi Lebih Luas
Proyek ini akan dimulai pada November 2025 dan diperkirakan berlangsung tanpa batas waktu tertentu. Hasilnya akan dilaporkan di situs web FSA. Temuan ini akan mencakup interpretasi hukum, penilaian kepatuhan, dan rekomendasi penggunaan stablecoin dalam pembayaran domestik. Pilot ini dianggap sebagai langkah besar menuju modernisasi jaringan keuangan di Jepang. Jepang baru-baru ini mengizinkan bank memegang Bitcoin dan menawarkan layanan kripto di bawah aturan keuangan dan pengawasan yang lebih ketat.
Ini juga menunjukkan kesediaan pemerintah untuk membangun ekonomi digital yang aman dan efektif. Kemitraan antara bank-bank besar ini merupakan indikator dari upaya bersama untuk membangun sistem pembayaran digital yang andal dan sesuai dengan tujuan kebijakan publik.
Awal tahun ini, FSA Jepang mengusulkan aturan kripto baru dengan dua jenis aset dan berencana menyelaraskan aset digital dengan hukum sekuritas pada tahun 2026. Eksperimen stablecoin ini menunjukkan bahwa Jepang masih berusaha menemukan keseimbangan antara inovasi keuangan dan regulasi.