Laporan Golden Finance menyatakan bahwa analis Morgan Stanley mengatakan ketegangan geopolitik yang semakin memburuk dan pemilihan presiden bulan November mendorong investor untuk menganggap emas dan BTC sebagai aset safe haven, atau 'depreciation trade'.
Analis mengatakan bahwa 'perdagangan depresiasi' ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk meningkatnya ketidakpastian geopolitik sejak tahun 2022, kekhawatiran inflasi yang berkelanjutan, defisit anggaran pemerintah yang besar di negara-negara ekonomi utama, dan melemahnya kepercayaan pada mata uang legal, terutama di beberapa pasar negara berkembang.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Suka
Hadiah
7
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
GateUser-b51c9564
· 2024-10-08 03:35
Keep BUIDL🧐
Balas0
GateUser-b51c9564
· 2024-10-08 03:35
WAGMI 💪
Balas0
GateUser-de83eded
· 2024-10-03 16:58
Beli di Dip 🤑Beli di Dip 🤑Beli di Dip 🤑Beli di Dip 🤑Beli di Dip 🤑Beli di Dip 🤑Beli di Dip 🤑Beli di Dip 🤑Beli di Dip 🤑Beli di Dip 🤑Beli di Dip 🤑Beli di Dip 🤑Beli di Dip 🤑Beli di Dip 🤑Beli di Dip 🤑Beli di Dip 🤑Beli di Dip 🤑Beli di Dip 🤑Beli di Dip 🤑Beli di Dip 🤑Beli di Dip 🤑Beli di Dip 🤑Beli di Dip 🤑
Lihat AsliBalas0
BystandersInTheCurren
· 2024-10-03 15:47
Apakah ada yang bisa disebut aset perlindungan jika setiap kali ada angin bertiup rumput bergerak, ia jatuh tanpa henti?
JPMorgan: Konflik geopolitik bisa menarik minat investor emas dan Bitcoin
Laporan Golden Finance menyatakan bahwa analis Morgan Stanley mengatakan ketegangan geopolitik yang semakin memburuk dan pemilihan presiden bulan November mendorong investor untuk menganggap emas dan BTC sebagai aset safe haven, atau 'depreciation trade'. Analis mengatakan bahwa 'perdagangan depresiasi' ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk meningkatnya ketidakpastian geopolitik sejak tahun 2022, kekhawatiran inflasi yang berkelanjutan, defisit anggaran pemerintah yang besar di negara-negara ekonomi utama, dan melemahnya kepercayaan pada mata uang legal, terutama di beberapa pasar negara berkembang.