Baru-baru ini, politik AS kembali memicu gelombang. Mantan Presiden Trump mengungkapkan pernyataan di platform sosial, menyiratkan bahwa ia mungkin akan mengambil langkah-langkah tidak konvensional untuk membentuk tim pemerintah baru, termasuk mengganti ketua SEC saat ini. Pernyataan ini menarik perhatian luas.
Trump menyatakan dalam sebuah pos media sosial pada 10 November bahwa ia memiliki hak untuk menentukan calon pemimpin mayoritas Senat yang berikutnya. Politisi Partai Republik ini juga mengungkapkan harapannya agar pemimpin mayoritas mendatang dapat mendukung penunjukan pejabat selama masa reses Kongres, dengan cara ini menghindari prosedur konfirmasi penunjukan yang normal. Trump menekankan bahwa dengan cara ini, personel dapat "segera" bertugas, menghindari proses pertanyaan dan pemeriksaan yang rumit dari para anggota.
Menurut Konstitusi Amerika Serikat, presiden memang memiliki kekuasaan untuk mengisi kekosongan jabatan selama Senat sedang recess. Penunjukan ini disebut "penunjukan sementara", tetapi masa berlakunya hanya hingga akhir sesi Kongres berikutnya. Selama masa kepresidenan Trump yang pertama, ia telah memanfaatkan kekuasaan ini untuk menunjuk beberapa calon yang mungkin sulit mendapatkan persetujuan Senat. Perlu dicatat bahwa penunjukan sementara pada dasarnya bersifat sementara dan tidak dapat sepenuhnya menggantikan prosedur persetujuan resmi Senat.
Mengenai masalah keberadaan atau pengunduran diri ketua SEC saat ini, Trump belum secara terbuka mencalonkan calon pengganti. Namun, selama masa kampanye, ia pernah berjanji kepada industri cryptocurrency bahwa jika terpilih kembali, ia akan mencopot ketua SEC pada "hari pertama" masa jabatannya. Namun, para ahli hukum menunjukkan bahwa tanpa alasan yang sah, presiden tidak berwenang untuk langsung mencopot posisi komisaris SEC.
Biasanya, ketika ada pergantian presiden di Gedung Putih, beberapa pemimpin lembaga pengatur memilih untuk mengundurkan diri secara sukarela. Namun saat ini, ketua SEC yang menjabat tidak menyatakan niat untuk mengundurkan diri.
Serangkaian pernyataan dan potensi perubahan personel ini memicu diskusi luas tentang model pemerintahan dan arah kebijakan regulasi pemerintah AS. Terlepas dari hasil akhirnya, kontroversi tentang penataan personel pemerintah ini pasti akan berdampak mendalam pada ekosistem politik dan lingkungan regulasi keuangan di AS.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
16 Suka
Hadiah
16
5
Bagikan
Komentar
0/400
gas_fee_therapist
· 07-25 14:07
Satu lagi yang berjanji palsu.
Lihat AsliBalas0
PoetryOnChain
· 07-24 16:07
Trump begitu bergerak, langsung ingin membalik meja.
Lihat AsliBalas0
SerumSurfer
· 07-24 15:57
Sekali lagi orang tua gila melakukan sesuatu
Lihat AsliBalas0
QuorumVoter
· 07-24 15:57
Jadi btc masih harus naik ya
Lihat AsliBalas0
SatoshiHeir
· 07-24 15:49
Perlu dicatat bahwa: dunia kripto dihuni oleh mereka yang beretika, sementara yang lain hanyalah kebisingan.
Trump mengisyaratkan kemungkinan mengganti ketua SEC, industri enkripsi menghadapi perubahan baru.
Baru-baru ini, politik AS kembali memicu gelombang. Mantan Presiden Trump mengungkapkan pernyataan di platform sosial, menyiratkan bahwa ia mungkin akan mengambil langkah-langkah tidak konvensional untuk membentuk tim pemerintah baru, termasuk mengganti ketua SEC saat ini. Pernyataan ini menarik perhatian luas.
Trump menyatakan dalam sebuah pos media sosial pada 10 November bahwa ia memiliki hak untuk menentukan calon pemimpin mayoritas Senat yang berikutnya. Politisi Partai Republik ini juga mengungkapkan harapannya agar pemimpin mayoritas mendatang dapat mendukung penunjukan pejabat selama masa reses Kongres, dengan cara ini menghindari prosedur konfirmasi penunjukan yang normal. Trump menekankan bahwa dengan cara ini, personel dapat "segera" bertugas, menghindari proses pertanyaan dan pemeriksaan yang rumit dari para anggota.
Menurut Konstitusi Amerika Serikat, presiden memang memiliki kekuasaan untuk mengisi kekosongan jabatan selama Senat sedang recess. Penunjukan ini disebut "penunjukan sementara", tetapi masa berlakunya hanya hingga akhir sesi Kongres berikutnya. Selama masa kepresidenan Trump yang pertama, ia telah memanfaatkan kekuasaan ini untuk menunjuk beberapa calon yang mungkin sulit mendapatkan persetujuan Senat. Perlu dicatat bahwa penunjukan sementara pada dasarnya bersifat sementara dan tidak dapat sepenuhnya menggantikan prosedur persetujuan resmi Senat.
Mengenai masalah keberadaan atau pengunduran diri ketua SEC saat ini, Trump belum secara terbuka mencalonkan calon pengganti. Namun, selama masa kampanye, ia pernah berjanji kepada industri cryptocurrency bahwa jika terpilih kembali, ia akan mencopot ketua SEC pada "hari pertama" masa jabatannya. Namun, para ahli hukum menunjukkan bahwa tanpa alasan yang sah, presiden tidak berwenang untuk langsung mencopot posisi komisaris SEC.
Biasanya, ketika ada pergantian presiden di Gedung Putih, beberapa pemimpin lembaga pengatur memilih untuk mengundurkan diri secara sukarela. Namun saat ini, ketua SEC yang menjabat tidak menyatakan niat untuk mengundurkan diri.
Serangkaian pernyataan dan potensi perubahan personel ini memicu diskusi luas tentang model pemerintahan dan arah kebijakan regulasi pemerintah AS. Terlepas dari hasil akhirnya, kontroversi tentang penataan personel pemerintah ini pasti akan berdampak mendalam pada ekosistem politik dan lingkungan regulasi keuangan di AS.