Pertarungan algoritme kontrak berjangka permanen antara CEX dan DEX: Analisis perbandingan Hyperliquid, Binance, dan OKX
Pada Maret 2025, kontrak JELLYJELLY memicu kerusuhan pasar di sebuah platform perdagangan terdesentralisasi. Dalam beberapa jam saja, harga kontrak melonjak 429%, hampir memicu likuidasi besar-besaran. Jika likuidasi terjadi, posisi pendek akan dimasukkan ke dalam kotak likuiditas di blockchain, menyebabkan kerugian fluktuasi besar. Sementara itu, sebuah bursa terpusat secara langka "malam-malam" meluncurkan perdagangan kontrak perpetual JELLYJELLY, situasinya semakin tegang.
Ketika krisis hampir meledak, validator platform terdesentralisasi segera melakukan pemungutan suara untuk memaksa penghapusan, penutupan posisi, dan membekukan transaksi, yang memicu keraguan komunitas kripto terhadap bursa "terdesentralisasi". Peristiwa ini tidak hanya menjadi fokus perdebatan, tetapi juga mengungkapkan sebuah masalah inti: di platform perdagangan terdesentralisasi, harga ditentukan oleh apa.